Mohon tunggu...
Darwono Guru Kita
Darwono Guru Kita Mohon Tunggu... profesional -

**************************************** \r\n DARWONO, ALUMNI PONDOK PESANTREN BUDI MULIA , FKH UGM, MANTAN AKTIVIS HMI, LEMBAGA DAKWAH KAMPUS JAMA'AH SHALAHUDDIN UGM, KPMDB, KAPPEMAJA dll *****************************************\r\n\r\n\r\n\r\n\r\nPemikiran di www.theholisticleadership.blogspot.com\r\n\r\nJejak aktivitas di youtube.com/doitsoteam. \r\n\r\n\r\n*****************************************\r\n\r\nSaat ini bekerja sebagai Pendidik, Penulis, Motivator/Trainer Nasional dan relawan Pengembangan Masyarakat serta Penggerak Penyembuhan Terpadu dan Cerdas Politik Untuk Indonesia Lebih baik\r\n*****************************************

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuhan, Bimbing Langkah Kami

20 Maret 2017   06:35 Diperbarui: 20 Maret 2017   16:00 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ulat ulat grayak bergerak serentak
Hingga lembaran hijau sejarah negri ini
Terhempas, meranggas, terkoyak
Sungguh tragis masa depan anak cucu kami
Di negeri yang kau takdirkan merdeka,
Dengan berkah dan rahmah-Mu Yaa Rahiim

Ya Tuhan kami telah mendzalimi diri kami
Jika Engkau tak ampuni , sungguh kami rugi
Berteriak teriak tentang saktinya demokrasi,
Musyawarah yang Kau gariskan dikangkangi
Mengadopsi pluralisme yang digemborkan
Tetapi menginjak injak kemahaesaan-Mu
Kami jalankan syariat, mereka teror itu SARA
Berpegang pada kitab dan sunah alam amal
Mereka pojokkan kami radikal

Mereka perlakukan kami pendatang haram
Di negeri yang dipejuangkan para syuhada ini
Merasa,paling paham dasar negara kami,
Mereka menghakimi darma bakti kami
Yang dijiwai bintang dari segala sila sila
Ketuhanan yang Maha Esa, tauhid bagi kami
Sebagai pusat penggerak bahtera negeri ini
Adakah yang lebih murni dan konsekuen
Dari konsep tauhid kami dengan sila pertama ?

Kami terus diberondong senjata Dajjal
Seakan kami tidak paham,
Membunuh seorang berarti membunuh manusia keseluruhan.

Sekaligus kami adalah penjunjung persatuan kemanusiaan
Karena kami sadar, memberi kehidupan seseorang

berarti kami hidupkan umat manusis seluruhnya.

Jiwa kami adalah jiwa ihsan, kami bermusyawarah untuk kebaikan bersama,
Bukan dominasi mayorutas sebagaimana esensi demokrasi,

yang banyak yang menguasai,

bagi kami tak munkin keadilan sosial tak terwujud,

sebab kami paham bukanlah orang beriman jika dia pulas tertidur namun tetangganya kelaparan.

Ya Tuhan sungguh kami telah mendzalimi diri
Yang takluk pada para pemburu rente,
Dan sujud pada dewa pertumbuhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun