Mohon tunggu...
Darwin Raja Unggul Munthe
Darwin Raja Unggul Munthe Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Berpikir seperti orang bodoh sehingga giat untuk selalu belajar

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Presiden; "It's Me"

2 Desember 2016   15:58 Diperbarui: 2 Desember 2016   16:47 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengamati Pak Jokowi dalam menghadapi berbagai isu dan fakta terkait aksi damai 411, rushmoney 2511 dan aksi bela jilid III pada 212 memang sangat menarik. Kepemimpinan beliau tampak sangat kuat. Beliau sangat peka dan cepat sekali mendengar. Walau begitu, dalam berkata-kata beliau sedikit lambat dan hati-hati sebab harus pintar menempatkan amarahnya pada sasaan yang tepat. Membaca hal ini, berbagai pihak semakin berhati-hati dengan beliau, walau masih ada saja yang “usil”. 

Dalam “mempercantik” setiap langkah dan aksinya, beliau selalu membubuhkan guyonan dan lelucon yang dibungkus dengan keserhanaan. Haldemikian selalu ia kedepankan dipanggung manapun. Tak ayal, kecerdikan beliau dalam menunjukkan ketajaman pikirannya menghadapi setiap gelombang politik memang sangat kuat.

Tak sedikitpun ia suka ada peran sandiwara walau dipanggung manapun, apalagi ada peran sembunyi-sembunyi. Beliau pun tak pernahmenyibuk diri memperlengkapi berbagai strategi benteng diri untuk menangkal serangan politik yang dialamatkan pada dirinya. Memang keterbatasan undangan makan siang di istana dan kunjugan ke markas-markas parti dan ormas harus selektif. Jangan baper (bawa perasaan) ya, mungkin saja ini hanya masalah skala prioritas.

Dengan “keluguan” beliau menunggang kuda sambilia cermat memantau dari atas kuda;  siapa saja yang masih liar seperti kuda, dan siapa saja sekarang yang suka bertopeng kuda. 

Kita bisa saja tertawa mengikuti tawa beliau diatas kuda bersama dengan Pak Prabowo, tetapi apa semua tahu makna ketawabeliau? Tetapi yang pura-pura tahu bisa ada, apalagi yang tidak mau tahu,siap-siap saja diajak naik kaki kuda.

Beliau selalu saja ramah apabila yang ditawarkan itukuda putih, tak pula ia mamaksa harus naik kuda hitam. Baginya, tak peduli apa kata orang yang tidak paham bahasa simbolik kuda. Yang penting satu langkah kuda lagi, posisi “raja” lawan di papan catur sudah akan terancam. Jangan buru-buru “skak mat” ya Pak.

Lelucon, kelakar dan santai beliau tak lepas dalam acara makan siang di istana dengan para sahabat-sahabat yang sudah paham akan langkah kuda. Padahal yang merasa “sahabat” sudah menyiapkan kuda untuk ditunggang ke istana, hanya saja tetap saja masih menanti diundang. Hellooo.!!

Pak Jokowi memang unik dalam hal kesantunan politik. Tetangga bisa lebih sibuk padahal bukan dia yang punya hajatan. Memang demikianlah jika bertetangga yang baik selama tidak ada pesan-pesan khusus yang terselip diamplop undangan. Bisa-bisa selamanya tak akan diundang, dibiarin sampai ngambek benaran. Nah, loh.!!

Jargon blusukanyang popular dari beliau, terus saja bergulir sampai pada ia mengunjungi berbagai markas TNI hanya untuk silaturahmi dan mengucap terimakasih. Luarbiasa. Dia betul tahu siapa saja yang bekerjasama dengan dia, dengan kerendahan hati ia pun mau menemui satu-persatu tulus dalam kerja-kerja-kerja.

Nasi apa saja sebetulnya akan enak jika makannya bersama Pak Jokowi. Ditengah-tengah institusi Polri, beliau pun nikmat makan nasi bungkus bersama. Lagi-lagi, wajar saja ada yang harap-harap pengen diundang juga makan bersama walau tidak di istana, lantas dimana?

Fokus, kerja-kerja. Motivasi semangat selalu beliau tekankan dilapangan. Dipanggung politik pun, beliau tak ragu untuk mengangkat kuda duluan di papan caturnya. Bisa saja dia mengerakan pion duhulu bukan? Kalau beliau mengangkat kuda untuk melangkah memang selalu saja membuat pihak lawan jadi baper (bawa perasaan). Ngak diserangpun merasa diserang. Gitu aja kok repotya?!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun