Mohon tunggu...
Darwin
Darwin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, CTO, COO, Trainer, Public Speaker

S.Kom., M.Kom., CPS®, CRSP, CH, BKP, CDM, Google Ads Certified, Google My Business Certified, SEMrush Digital Marketing Certified, Content Marketing Certified, Inbound Marketing Certified, Service Hub Software Certified, Sales Management Certified, CITGP, COBIT® 2019 Foundation

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jabatan Tinggi atau Posisi Tinggi?

25 Desember 2019   17:33 Diperbarui: 25 Desember 2019   18:08 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tidak menginginkan status tinggi di dalam masyarakat?

Tapi,

Apakah status itu begitu penting?

Apakah status memberikan jaminan suatu kebahagiaan?

Apakah status pasti membuat kita sejahtera selamanya?

Hidup manusia hanya sementara. Kita tidak dapat memprediksikan hidup ini sampai usia berapa. Apapun yang didapatkan selama hidup, ketika sudah tiada tidak satupun bisa dibawa pergi. 

Tapi kenapa manusia demi materi rela mengorbankan hidupnya? Segala cara dihalalkan yang penting bisa kaya. 

Memang benar tanpa uang kita tidak bisa hidup, tapi penyesalan di akhir sangatlah tidak berarti. Dan tidak mungkin juga menyesal di awal karena kalau di awal tidak lagi disebut sebagai menyesal melainkan pendaftaran.

Penulis dalam artikel ini lebih membahas mengenai status sosial yang sering dikejar manusia untuk mendapatkan kekayaan. Apa yang salah dengan pengejaran status sosial ini?

Kebanyakan orang menyamakan jabatan dan posisi. Jabatan mewakili suatu tanggung jawab. Jabatan seorang manajer berarti dia bertanggung jawab mengarahkan dan memantau secara totalitas. Ketika terjadi suatu masalah, maka manajer harus terlebih dahulu berdiri di depan menyelesaikan masalah yang muncul. 

Berbeda dengan posisi yang berarti fasilitas yang bisa dirasakan/didapatkan/dibawa pulang atas kontribusi dari pekerjaan/profesi yang dilakukan. Jadi, pertanyaannya sekarang adalah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun