Mohon tunggu...
Daniel Kairupan
Daniel Kairupan Mohon Tunggu... Dosen - Cuma sekedar ingin mencurahkan sedikit kegalauan yang pastinya kalian juga sudah banyak tahu. Lha trus ngapain nulis? Hahahaha...

Mantan banker yang senang berbagi pemikiran melalui tulisan dan masih harus terus belajar..

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kompetisi Vs Koalisi di Saat Krisis

5 April 2020   19:20 Diperbarui: 6 April 2020   15:40 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi krisis dan pertumbuhan ekonomi.(THINKSTOCKS) via Kompas.com

Virus Corona telah mencuri perhatian seluruh warga dunia. Munculnya Virus Corona tentu berdampak pada berbagai lini kehidupan, termasuk aktivitas para pelaku bisnis. Sejumlah pelaku bisnis UKM pasti kesulitan untuk mencapai target-target yang harus dicapai saat perekonomian nasional terganggu akibat Corona. 

Selain kesulitan mencapai target tertentu, pelaku bisnis biasanya urung melakukan ekspansi. Tulisan ini saya buat untuk membuka sedikit wawasan kita atau mungkin bisa membantu anda yang masih resah memilih strategi manakah yang harus anda pilih dalam berbisnis di saat masa krisis seperti ini.

Pertama kita akan bersama-sama melihat dari sisi perekonomian global terlebih dulu. Jauh sebelum Covid ini terjadi, peta persaingan antar perusahaan telah banyak berubah. Baik yang berskala nasional ataupun multinasional. 

Ketika sebuah negara berani membuka diri untuk bersaing dengan negara lain, secara tidak langsung mereka juga telah membuka kesempatan perusahaan lokal untuk bersaing dengan perusahaan yang berada diluar negeri. 

Banyak perusahaan yang berusaha untuk menaikan keuntungan serta omset penjualan mereka dengan cara apapun. Mereka berusaha untuk terus berinovasi serta melakukan beberapa strategi yang berbeda dengan perusahaan kompetitor nya.

Perusahaan-perusahaan yang besar semakin berusaha memperluas pasarnya dengan "mengakuisisi" perusahaan-perusahaan baru atau start-up. 

Adapula dengan cara membuat sebuah bisnis baru, baik yang masih berkorelasi atau tidak dengan bisnis utamanya (diversifikasi produk baik dalam segmen baru atau hanya melakukan diversifikasi geografi). Beberapa cara tersebut tergantung dari adanya ketersediaan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan atau sebuah korporat. 

Collis dan Montgomery, ahli manajemen stratejik, mengemukakan bahwa banyak perusahaan yang tutup karena keputusan besar mereka tidak sesuai dengan kebutuhan stakeholder. Banyak korporat yang berusaha bersaing dengan kompetitornya meskipun harus "berdarah-darah" dalam red ocean. 

Ada pula perusahaan yang kemudian melakukan merger begitu saja tanpa dilihat dari beberapa pertimbangan, misalnya tanpa mempertimbangkan sumber daya, bisnis, dan struktur serta sistem perusahaan (triangle corporate). Sehingga pada akhirnya, pilihan yang dapat dipilih hanya dua. Berkompetisi sendiri atau bekerjasama. Saya coba jelaskan satu per satu ya.

Sumber trinitytg.com
Sumber trinitytg.com
Competition atau Berkompetisi
Bagi kaum hawa, siapa yang tidak mengenal dengan brand kosmetik, Wardah. Brand ini merupakan salah satu produk yang diproduksi oleh PT. Paragon Technology and Innovation. 

Brand ini sebenarnya telah diproduksi dan dipasarkan sejak tahun 1995. Mungkin pada saat itu, masih belum banyak pengguna kosmetik di Indonesia yang menggunakan produk ini. Namun siapa yang dapat menduga, bahwa produk tersebut menjadi produk kosmetik terbaik pada tahun 2016 sampai awal tahun 2017 ini (topbrand-award.com).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun