Mohon tunggu...
Daniel iqbal sujana
Daniel iqbal sujana Mohon Tunggu... Konsultan - Keseharian saya membaca artikel ringan, buku penelitian dan beropini.

"Kehidupan ini sederhana, Tuan. Barangsiapa hanya memandang kepada keceriaan saja, dia orang gila. Barangsiapa hanya memandang pada penderitaannya saja, dia sakit." -Prampedya Ananta Toer

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Periode Spiritualitas dalam Islam

2 September 2019   05:45 Diperbarui: 2 September 2019   07:27 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dalam masa pra-tasawuf, Al-Quran merupakan bagian yang tidak pernah terlepas dari umat islam. Maka pada masa pra-tasawuf, Al-Quran lah sebagai sumber umat islam mengekspresikan keagamaannya. Ada aspek terpenting di dalamnya, yaitu spiritualitas Al-Quran. 

Spiritualitas Al-Quran mengenai Ruh menjadi inti dari seluruh entitas di dalamnya. tiga masalah primordial mengenai Ruh yang terpenting yaitu tentang; penciptaan Adam dan Isa sebagai nama ilahiah; yang kemudian akan terlahir Nubuwah di dalam dirinya untuk menyampaikan pesan ketuhanan dan juga kemanusiaan; penyampaiannya yang terakhir mengenai Ruh yang ditiupkan ke dalam Jasad manusia, kemudian akan kembali kepada tempat asal Ruh, setelah kematian jasad. 

Dalam momen primordial ini, pertama menjelaskan penciptaan Ruh yang identik dengan nabi Adam sebagai Asma yang secara potensi melekat diantara dimensi ilahi dan kemanusiaan. Dalam 99 nama-nama Allah, nabi Adam mewarisi semua potensi itu. Ibn Arabi menjelaskan tentang Adam sebagai potensi keilahian dan kemanusiaan dengan komperhensif. Adam sebagai arketip kemanusiaan, sekaligus mempunyai kacamata penglihatan Kosmik tentang Allah. 

Sebagai contoh, bila salah satu nama Allah adalah pengasih dan penyayang, maka Adam sebagai modalitas pertama dalam penciptaan Ruh memiliki potensi sebagai pengasih dan penyayang. Kualitas dari pengasih dan penyayang itu tidak lain adalah Allah itu sendiri. Keliru bila sejujurnya bila ada ungkapan "menjadi Manusia yang pengasih dan penyayang" karna secara Ruhaniah, daya pengasih dan penyayang itu hanya bersumber pada pemilik Ruh, yaitu Allah. 

Manusia dalam bentuk fisik hanya dilambangkan sebagai baju yang melapisi Ruh. Karenanya, semua manusia secara Ruhani memiliki potensi yang sama dalam menginternalisasi 99 nama Allah. mungkin, seberapa besar kita menyerap daya potensial itu tergantung kepada Receiver dalam diri kita. 

Kita akan sulit menyerap daya pengasih dan penyayang bila hati dan pikiran kita masih terikat pada Materialistik. Dalam berpuasa, semua orang berharap mendapat berkah dan Lailatul Qadar terkadang dalam bentuk hitungan materi. Jelaslah lailatul qadar sulit diperoleh karena diri kita saja seperti ada maunya bila meminta kepada Allah. 

Kita masih meminta kekayaan harta di dunia. Harusnya kan dalam momen sakral seperti bulan Ramadhan itu upaya melatih diri menahan dari gairah ego dan materialis yang di internalisasikan melalui puasa. Jelaslah receiver kita tidak akan tersambung dengan lailatul qadar.

 Kedua, Nubuawah menjadi fase setelah Ruh potensi pada Adam sebagai nabi. Fase Nabi bukan hanya semangat dakwah secara statis terhadap zaman.

Terlebih, ada sebuah evolusi daya psikologis manusia di dalamnya. Bila Nabi Ibrahim adalah sebagai simbol agung dalam perubahan Fase kebodohan cara masyarakat mengekspresikan tuhan-tuhannya kepada Tuhan yang Tunggal. 

maka begitulah daya psikologis yang secara Rabbani yang tidak terinternalisasi dengan kehidupan real. Setiap Nabi setelahnya membawa suatu Mukjizat yang beragam, sesuai dengan daya psikologi manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun