Mohon tunggu...
Daniar Murdi
Daniar Murdi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Blog iseng : https://modelkebaya.net/

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menyoal Keputusan Pikiran

12 Juli 2012   15:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:01 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bagaimana mungkin manusia bisa menyoal pikiranya. Pertanyaan yang teramat retoris dan berbau sinis, sering kita berpikir tentang apa yang ada dalam pikiran kita dan mengeluarkan apa yang ada dalam pikiran dalam bentuk kata dan tindakan.

Situasi seperti itulah yang sangat memungkinkan rasa mulai memberikan sebuah umpan berupa setimulus yang amat alot yaitu menyoal pikiran.
Kemampuan manusia dalam memberikan soal terhadap pikiranya merupakan sebuah kemamapuan dan perjalanan lahiriah yang lumyan baik, hanya orang yang waras logikanyalah yang berani menyoal pikiranya, ketika menyoal pikiran sudah dimulai, maka ada beberapa taruhanya.

yang pertama " siap-siap keyakinan yang ada dalam dada mulai sirna secara perlahan.

Mengapa harus sirna ?

Karena keyakinan yang ada didalam hati kebanyakan berbau kontradiksi yang inheren terhadap apa yang ada dalam otak yang berupa logika dan fakta universal. Sudah siapkah anda menyoal pikiran anda ? Dalam perjalanan sejarahnya, orang-orang yang berani menyoal pikiranya dan berusaha mempengaruhi seseorang untuk mengikutinya akan membuahkan sebuah power branding dalam lingkunganya, bagaimana mungkin pikiran anda menghasilkan teori dari persoalan pikiran yang bertentangan dengan keyakinan, apakah harus memisahkan pikiran dan hati, kalau memang harus dipisahkan mengapa pikiran dan hati berada dalam satu jiwa dan ruh tunggal, , !!

Ada sebuah keraguan besar dalam mengungkap masalah yang beribu-ribu tahun lamanya menjadi sebuah perdebtan yang maha ngotot antara si H dan Si O.

hemm...bagi saya itu hanya sebuah perubahan zaman saja, ketika kelakuan dan pikiran berjalan bersama nafsu distu juga hati tersita oleh perjalanan itu.

salam !!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun