Mohon tunggu...
Danial Darwis
Danial Darwis Mohon Tunggu... -

saya adalah seseorang yang ingin memperoleh kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta senantiasa terpelihara dari siksa neraka

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Muhasabah Diri atas Ajal yang Pasti Datang “Refleksi atas Kematian Ust. Jefri al-Buchori”

26 April 2013   17:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:33 3107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kematian merupakan suatu perkara yang pasti bagi setiap makhluk yang bernyawa, hanya persoalan waktu saja yang membedakannya antara yang satu dengan yang lain. Namun yang jelas kematian itu senantiasa mengintai kita dan menjadi rahasia yang tidak akan kita tahu kapan datangnya. Untuk itu menjadi sebuah keharusan untuk kita senantiasa berhati-hati atas yang namanya kematian, kehati-hatian yang penulis maksud disini bukan takut akan kematian itu, tetapi apakah bekal hidup yang kita kumpulkan untuk menyongsong kematian itu telah cukup. Kita juga hars berhati-hati terhadap kemaksiatan karena ajal tidak kita ketahui kapan datangnya. Jangan sampai ketika kita bermaksiat itulah kematian itu datang menjemput kita.

Setelah membaca berita dibeberapa harian online, maka salah satu berita yang cukup mendapatkan perhatian dari seluruh elemen masyarakat Indonesia, utamanya yang beragama Islam adalah tentang kematian ustad Jefri al-Buchori. Beliau meninggal dalam sebuah kecelakaan diakibatkan karena terlalu cepat mengemudikan kendaraan roda duanya di waktu lewat dari tengah malam menjelang dini hari. Meninggalnya “Uje” sapaan akrab sang ustad, memperoleh tempat dalam banyak pemberitaan nasional. Berbagai macam media meliput proses pelaksanaan sholat jenazah dari “Uje”, yang dilakukan di masjid Istiqlal Jakarta setelah sholat Jum’at. “Uje” meninggal pada hari Jum’at bertepatan dengan tanggal 26 April 2013, dini hari menjelang subuh akibat kecelakaan, sang ustad menabrak sebuah pohon palem di Jalan Gedung Hijau Raya, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Pada saat itu “Uje” sedang mengendarai motor gede-nya dengan merek Kawasaki Ninja ER6n, kemungkinan kecelakaan tersebut terjadi karena kecepatan motor yang terlalu tinggi.

Kejadian yang menimpa ustad Jefri al-Buchori sebenarnya merupakan sebuah kejadian yang semakin mengingatkan kita bahwa ajal itu sangat dekat dan tersembunyi kejadiannya. Perkara ajal memang merupakan rahasia dari Allah SWT untuk kita renungkan dalam kehidupan ini agar dapat lebih bermaksimal diri dalam menjalankan ibadah, karena pada hakekatnya Allah SWT memang menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Ibadah disini harus kita maknai sebagi sebuah aktivitas yang senantiasa kita sesuaikan dengan perintah dan larangan Allah SWT. Misi kehidupan untuk ibadah ini harus kita pahami secara jelas, tentu agar kita dapat mengarungi kehidupan ini secara benar. Peristiwa kematian ustad “Uje” ini semoga bisa menjadi bahan muhasabah untuk diri kita, untuk senantiasa mengingat ajal yang pasti akan datang, serta semoga semakin meningkatkan rasa muraqabatullah (senantiasa diawasi oleh Allah SWT). Karena kehidupan ini hanya sebentar, maka mari kita maksimalkan dalam rangka ketaatan terhadap Allah SWT. Kemudian, kita doakan semoga Ustad Jefri al-Buchori memperoleh tempat yang layak di sisi Allah SWT kelak, sehingga kita dapat berkumpul di Jannah-Nya kelak secara bersama-sama.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun