Mohon tunggu...
Amakusa Shiro
Amakusa Shiro Mohon Tunggu... Engineer -

A masterless Samurai

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Revolusi Industri Keempat: Robot Bermain Bola di Bulan

19 Juli 2017   11:47 Diperbarui: 19 Juli 2017   19:06 1274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Manga tahun 2030 (http://www.soumu.go.jp)

Beberapa bulan yang lalu kala kegaduhan banyak terjadi di Jakarta, saya kadang membaca berita dan komentar di internet yang mengatakan, "Wah, negara lain sedang serius berlomba-lomba untuk menjelajahi luar angkasa, tapi kita......"

Selama ini saya tidak begitu perhatian mengenai berita-berita yang menyangkut luar angkasa. 

Kenapa bisa begitu?

Karena sudah ngeper duluan membayangkan isinya menyangkut black hole, big bang (yang bukan boys band dari Korea), solar wind dan kawan-kawan yang pasti membuat jidat berasap. Meskipun begitu, saya terkadang ngelirik (karena nggak tahan) headline berita tentang proyek Google Lunar, atau India meluncurkan satelit dan berhasil masuk orbit, keberhasilan quantum teleportation dari para ilmuwan di Tiongkok, dan lainnya supaya nggak ketinggalan teknologi.

Kemarin malam, saya membaca headline yang menarik di Nikkei Shinbun yang berhasil membuat saya penasaran. Langsung saja saya klik beritanya, ditemani calbee potato chip dan secangkir kopi pahit.

Isi dari beritanya adalah laporan tentang prediksi apa yang akan terjadi di tahun 2030 dalam kaitannya dengan teknologi komunikasi dan informasi (ICT) dan angkasa luar. Laporan ini dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang. Sepertinya anggota inti dari tim yang mengeluarkan laporan ini adalah 30 orang muda yang bekerja di kementerian tersebut.

Kementerian ini mengorganisasikan pertemuan rutin yang membahas perkembangan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat, dan membicarakan visi misinya untuk tahun 2030. Mereka sudah melaksanakan pertemuan mulai November 2016 dan laporan hasil akhir akan di-publish pada akhir Juli 2017. Selain orang-orang dari kementerian, ada juga ilmuwan dan dosen universitas, serta juga dari kalangan dunia usaha yang ikut berpartisipasi di dalamnya. Laporan yang dipublish saat ini sifatnya adalah masih sementara dan dalam rancangan tahap akhir.

Yang menarik dalam laporan ini adalah, selain dari tulisan, penyajiannya juga disertai dengan ilustrasi manga. Hal ini memang sesuatu yang tidak umum, karena biasanya jika kita lihat laporan dari instansi pemerintah, hampir bisa dikatakan minim akan gambar (apalagi manga), dan umumnya lebih menonjolkan tulisan beserta tabel data. Hal inilah yang mungkin membuat masyarakat (terutama yang awam) kurang tertarik untuk membaca laporan-laporan tersebut.

Di Era Showa, banyak manga dan animasi yang mengisahkan dan menggambarkan kehidupan di masa depan. Kita bisa liat salah satu contohnya adalah manga Tetsuwan Atomu yang dibuat oleh Tezuka Osamu, atau film animasi Akira yang dibuat oleh Ootomo Katsuhiro. Namun, sebagai laporan dari instansi pemerintah, penggunaan ilustrasi manga yang menarik dan imajinasi yang bebas tak terbatas tentang apa yang akan terjadi di masa depan merupakan sesuatu terobosan baru yang belum pernah ada. Sepertinya tujuan dari pembuatan laporan dengan format seperti ini salah satunya adalah untuk memudahkan pemahaman masyarakat akan visi dan misi dari pemerintah menuju masa depan.

Inti dari keseluruhan laporan adalah, di masa depan, diharapkan bahwa teknologi 5G yang sekarang sedang dalam tahap perumusan dan percobaan non komersil (terutama dibeberapa operator besar di Jepang) untuk komunikasi di darat, dapat juga dimanfaatkan untuk komunikasi di luar angkasa. Sebagai catatan, secara teoritis kemampuan teknologi 5G diharapkan bisa mempunyai kemampuan 100 x lipat dari kapasitas yang bisa dikirimkan oleh teknologi LTE (4G).

Kunci dari teknologi di masa 2030 adalah penggabungan teknologi Big Data, A.I dan IoT yang tentunya ditunjang dengan teknologi 5G. Ini merupakan komponen penting dalam Revolusi industri yang keempat (dihitung setelah revolusi industri pertama yang dimulai dengan penggunaan teknologi mesin uap). Di fase ini maka batas-batas antara teknologi informasi, komunikasi, digital, serta ruang (fisik) akan menjadi susah untuk diidentifikasi dan menjadi tidak berarti lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun