Mohon tunggu...
Danang Dirgantara
Danang Dirgantara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Professional

Tulisan mengubah dunia.. https://www.buwoh.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bahasa Bojonegoroan yang Tiada Duanya

16 September 2015   00:03 Diperbarui: 1 September 2018   13:29 26540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Salah satu bundaran di bojonegoro"][/caption]

"Kulhu ae Lek kesuen..." mungkin kalian pernah atau bahkan sering mendengar kata-kata tersebut? ya kata-kata unik tersebut berasal dari Bojonegoro loh yang di populerkan oleh KH. Anwar Zahid ulama yang unik dan disegani tersebut.

Bojoengoro adalah kabupaten kota yang berada di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten ini memiliki keunikan tersendiri dibanding daerah lainnya. selain terkenal dengan sebutan kota Ledre kini juga mulai disebut kota minyak karena ditemukan sumber minyak dan gas yang melimpah.

Dalam segi bahasa masyarakat bojonegoro menggunakan bahasa "jonegoroan" atau "bojonegoroan" yang merupakan dialek bahasa jawa-bojoneoro. Orang dari luar bojonegoro mungkin beranggapan masyarakat bojonegoro menggunakan bahasa jawa pada umumnya, tapi ternyata memiliki beberapa perbedaan kosakata tersendiri.

Bahasa jawa memiliki beberapa dialek dan sub dialek yang lumayan banyak, seperti bahasa jawa-tegal, bahasa jawa banyumasan, bahasa jawa cirebon, bahasa jawa banten, bahasa suroboyoan dan tentunya yang dibahas disini bahasa bojonegoroan.

berikut percakapan bahasa bojonegoroan:

Koko : Mas, jarene ape neng Jonegoro ? Nek hiyo, aku titip.
Samiran : Nitip opo i ?
Koko : Tulung tukokna sepatu.
Samiran : Sepatu ? Lha we'em sing mbok nggo dhek ingi neng endi ?
Koko : Wis bedhah kabeh, nggon taline bujat gak kenek didandani
Samiran : Rega larang ya oleh ?
Koko : Ra masalah. Karepem mileh sing piye modele, sing penting warnane puteh.
Samiran : Nek gak enek puteh ?
Koko : Mboyak karepem, ape mbok pilihke sing werna liyane ya oleh, sing penting gak luweh satus ewu.

Terlihat berbeda bukan dengan bahasa jawa pada umumnya? ya percakapan tersebut terlihat unik dan lucu bagi orang luar bojonegoro yang mendengarnya.

Ada beberapa kosakata yang hanya ada pada bahasa bojonegoroan:

1. “NEM” – bahasa “nem” ini berarti kamu atau menggantikan kata milik kamu. Contoh : “Iki lho bukunem gak mbok petil?” ~ “ini lho bukumu tidak kamu ambil?”

2. “PETIL” – kata kerja yang berarti mengambil, contohnya seperti nomor 1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun