Mohon tunggu...
Dan Jr
Dan Jr Mohon Tunggu... Lainnya - None

私の人生で虹にならないでください、私は黒が好きです

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pertarungan Anies-Ahok, Jauh dari Kata Selesai?

28 April 2017   12:37 Diperbarui: 28 April 2017   13:04 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ribuan karangan Bunga yang dikirim menghiasi Balai Kota Provinsi DKI Jakarta beberapa hari ini adalah sebuah bukti bahwa pertarungan belum benar - benar selesai. Pihak pendukung Ahok, seolah ingin menunjukkan bahwa begitu Ahok dicintai dan diinginkan menjadi Gubernur DKI. Di sisi lain, kubu Anies melalui Fadli Zon, melihat fenomena karangan bunga adalah settingan citra kubu Ahok. Begitu pula dengan media yang sedianya berada diposisi netral, seakan gagal menempatkan diri dalam pertarungan lanjutan Ahok - Anies ini. Lalu, benarkah Anies yang menumbangkan Ahok, benar - benar menang? atau justru dibuat menang agar bisa menikmati kekalahan di masa depan.

Kekalahan Ahok sebenarnya sudah bisa tercium, sejak Setya Novanto dicekal oleh KPK. Padahal posisi Novanto saat itu masih sekedar saksi, pencekalan KPK berimbas protes yang dilayangkan kepada Presiden Joko Widodo. Mengapa protes kepada presiden, bukan kepada KPK? Jelas jawabannya sebab dibawah Novanto, Golkar mendukung pemerintahan Jokowi, juga mendukung Ahok untuk pilgub DKI. Dengan status cekal Novanto, berarti Presiden tidak melindungi ketum Golkar pasca perebutan kursi oleh Abu Rizal dan Agung Laksono tersebut. Hasilnya, rakyat Golkar setengah hati mendukung Ahok (yang seringkali diidemkan dengan Joko Widodo) sontak suara Ahok dari Golkar pasti menurun drastis.

Kejadian yang lebih menggelikan adalah pembagian sembako, disaat masa tenang Pilkada DKI putaran 2. Tindakan yang tidak diketahui dimotori oleh siapa, meskipun telunjuk mengarah pada pendukung Ahok, bisa dikatakan konyol. Jika benar dari pendukung Ahok, maka benarlah sudah memang tujuan pertarungan kedua adalah untuk kekalahan bukan kemenangan. Sebab menjadi aneh, jika pendukung tidak menyadari pembagian sembako dalam jumlah besar akan tercium media dan justru meruntuhkan Ahok yang sebenarnya sudah menang sebelum bertanding.

Lalu, apa manfaat kekalahan Ahok?

1. Ahok Bebas dari Penjara

Pembacaan tuntutan oleh JPU yang seharusnya dilakukan sebelum 19 April urung dilakukan dengan berbagai alasan. Bisa saja kita menebak - nebak bahwa JPU menunggu hasil Pilkada sebelum memberi tuntutannya. Terbukti, ketika Ahok kalah oleh hitung cepat berbagai lembaga survei, JPU hanya menuntut Ahok dengan hukuman percobaan. Tidak perlu ditahan! dan tidak ada perlawanan berarti dari para penentang Ahok. Tidak seperti sebelum Pilkada, Ahok dituntut massa agar dipenjarakan dengan hukuman maksimal, suara itu kini malah tenggelam seiring kemenangan Anies - Sandi.

2. Posisi Politik Jokowi - Ahok, PDI-P

Kemenangan Anies bagi sebagian kalangan sukses memindahkan peta kekuatan politik ke Kertanegara. Padahal, PDI - P masih memegang kendali Politik sampai 2019 nanti. Kemenangan Anies, bisa jadi adalah bumerang telak bagi Prabowo sendiri. Bagaimana tidak, Ahok yang dianggap sejalan dengan Jokowi, dan Anies yang sekarang merupakan respresentasi dari Prabowo memegang kendali penuh terhadap dua bakal calon presiden 2019 tersebut.

Jika saja Ahok menang DKI - 1, maka Ahok tidak mungkin menjadi Cawapres pada 2019 nanti. Dipastikan suara Joko Widodo akan merosot tajam dan menguntungkan Prabowo. Ditambah lagi, Ahok juga tidak mungkin masuk kabinet sampai 2022, karena akan menciptakan resistensi yang besar dikalangan masyarakat.

Dengan kemenangan Anies, kendali justru dipegang oleh Joko Widodo dan PDI - P. Anies - Sandi yang hanya diberikan waktu dua tahun "memperbaiki" citra Gerindra dan Prabowo akan susah payah mendongkrak sang jago untuk duduk di RI - 1 pada 2019 kelak. Jika Anies - Sandi gagal menunaikan janji dengan berbagai alasan maka dipastikan Joko Widodo akan mudah menempatkan diri kembali di pucuk pimpinan Negri ini.

3. Menggoyah Cikeas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun