Mohon tunggu...
Dan Jr
Dan Jr Mohon Tunggu... Lainnya - None

私の人生で虹にならないでください、私は黒が好きです

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Edy Rahmayadi, Sadarlah, Tinggalkan Kursi Itu!

27 September 2018   00:32 Diperbarui: 27 September 2018   01:41 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Empat hari sebelum Edy Rahmayadi menjabat sebagai ketua umum PSSI, dua korban tewas meregang nyawa di dunia sepak bola kita. Kini, setelah hampir dua tahun sang jendral menjabat, lima orang tewas di dunia olahraga yang sama. Penyebab nyawa mereka melayang sama, yaitu fanatisme pada klub sepak bola.

Maka, izinkan saya mengatakan;

Bohong besar kalau PSSI sudah berbenah!

Kejadian ini seharusnya menjadi cambuk bagi Edy untuk mundur dari jabatannya sebagai ketua umum PSSI. Bukan bermaksud politis, tapi harus ada pembenahan menyeluruh yang dilakukan dalam tubuh olah raga ini. Dan Edy, yang kini juga menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara bukanlah sosok tepat untuk mengatasi keadaan.

Usah jauh menengok, wawancara dengan Aiman di kompas tv beberapa waktu lalu adalah bukti arogannya seorang Edy. Kegagalan sudah didepan mata, untuk apa harus bertahan. Kalau berkelit, sudah antisipasi. Maka pertanyaan yang muncul, bagaimana dengan empat korban tewas lainnya sejak dirinya menjabat. Apakah kilah yang sama berlaku bagi mereka semua.

Pertaruhan yang hadir akibat dari gengsi masa lalu, adalah nyawa. Peradaban yang bergerak maju, membuat kita menjadi tidak beradab sehingga mampu mengirimkan seseorang pada kematian. Edy benar, bahwa atlet tidak bersalah dalam hal ini, klub sepak bola juga tidak bersalah. Tapi, Edy tidak bisa juga menyalahkan suporter sepak bola. Edy lupa, bahwa satu - satunya pihak yang bisa disalahkan saat ini adalah dirinya sendiri. Kegagalan Edy membina klub dibawah naungan PSSI menjadi persoalan genting yang harus dibenahi. Benar, Edy tidak bertanggung jawab langsung terhadap kematian para suporter, tapi beliau yang terhormat seharusnya punya rasa malu untuk bertanggung jawab secara moral.

Kematian dua suporter sepak bola pada 6 November 2016, sepatutnya menjadi pembelajaran bagi Edy sebelum menjabat sebagai ketua umum PSSI. Orang ini seharusnya sudah punya solusi saat menerima tugas berat dipundaknya. Bukan justru bersilat lidah, ketika ditanyai pendapatnya mengenai tragedi yang terjadi.

Pak Edy, ingat! Ini adalah korban ke-5 sejak anda menjabat!

Ini saatnya kita berpikir waras untuk menghentikan , jangan sampai ada korban lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun