Australia open sebagaimana turnamen grandslam lainnya selalu saja menyajikan kejutan kejutan dalam setiap perhelatannya, Â salah satunya adalah keberhasilan petenis "veteran" Taiwan Hsieh Su Wei melaju hingga menembus babak ke empat Australia Open 2018, perjalanan petenis peringkat 88 dunia kelahiran 4 Januari 1986 di AO 2018 dimulai dengan mengalahkan petenis sesama asia L.
Zhu dari China dengan skor yang kurang meyakinkan 0-6, 6-0 dan 8-6, selanjutnya di babak 64 besar kejutan mulai di buat oleh Hsieh dengan mengandaskan perlawanan petenis peringkat 3 dunia, unggulan ketiga turnamen ini Garbine Muguruza dengan skor yang agak ketat namun berlangsung hanya dalam dua set 7-6 (7-1), 6-4. Dibabak 32 besar telah menunggu unggulan 26 petenis Polandia  Agnieszka Radwanska dengan dua set langsung 6-2, 7-5 pertarungan antara keduanya membuat saya tahan nafas saking serunya terutama di set kedua dengan rally rally memukau penempatan bola bola yang menyilang, dengan semangat tinggi pantang menyerah dari kedua petenis ini.
Di babak 16 besar Hsieh telah ditunggu oleh petenis Jerman peringkat 16 dunia Angelique Kerber, petenis muda yang pernah menempati peringkat satu dunia di tahun 2017 ini akan menjadi lawan keras sekaligus mudah bagi Hsieh, jika saja Hsieh mampu menampilkan konsistensinya seperti di babak babak sebelumnya maka bukan hal yang mustahil Kerber akan dibuat bertekuk lutut olehnya.
Permainan groundstroke dengan forehand dua tangan dari Hsieh benar benar ampuh dan mumpuni menghujam pertahanan lawan, dari partai melawan Radwanska kemarin dimana prediksi kemenangan 81% adalah milik Radwanska, Hsieh hanya diprediksi memenangkan pertandingan 19% saja, namun kenyataan di lapangan berbalik 180 derajat serangan serangan forehand dua tangan Hsieh begitu tajam menghujam dan mematikan langkah Radwanska, meski tercatat point point yang diraih oleh Radwanska lebih banyak karena Hsieh melakukan unforced error, namun lebih banyak pukulan pukulan yang masuk dan menghasilkan point bagi Hsieh.
Perjalanan Hsieh di Australia Terbuka bukan sesuatu yang baru Su Wei Hsieh 10 tahun yang lalu pernah menapak babak keempat Australia Terbuka sebelum waktu itu dikalahkan oleh petenis peringkat 1 dunia asal Belgia Justine Henin. Hsieh menempati peringkat WTA Women single tertinggi yakni pada peringkat 23 dunia, namun di double Hsieh pernah menempati peringkat 1 WTA women double, Hsieh pernah merebut gelar grandslam double 2 kali yakni di Wimbeldon dan French Open 2014 berpasangan dengan Peng Shuai.
Menarik kita tunggu sepak terjang Su Wei Hsieh di Australia terbuka kali ini, semoga semakin banyak pemain pemain yang Asia yang menembus persaingan papan atas dunia tenis, dimana babak 16 besar tinggal menyisakan 2 petenis Asia untuk sektor putri selain Hsieh masih tersisa juga N. Osaka petenis Jepang yang dibabak ini akan menghadapi petenis peringkat 1 dunia Simona Halep, satu lagi petenis Asia yang diharapkan menembus babak 16 besar yakni Luksita Kumkhum petenis asal Thailand generasi penerus Tamarine Tanasugarn, namun sayangnya Kumkhum gagal di babak 32 besar dikandaskan oleh Petra Martic (Kroasia), sebagai penutup muncul harapan dan pertanyaan kapankah lagi ada generasi penerus Yayuk Basuki untuk mengharumkan nama bangsa di level tenis internasional ? ...Ngareppppp!!!!!!
