"Memang cuma jalanan yang rusak akibat terendam hujan???"
Ternyata, ga tuh! Jalanan ( baru lagi ) di jembatan layang Casablanca, yang notebene tidak terendam hujan, ternyata sekarang ( belum 1 bulan lho! ) banyak lubang2 yang semakin besar dan aspal2 yang tergerus roda2 kendaraan. Hehehe ......
Semalam, aku fokus memperhatikan 'pasca banjir'. Dari kantor, yang biasanya aku fokus ke iPad di mobil sementara tidak peduli dengan kemacetan atau apapun yang ada disekitarku, kemarin aku benar2 fokus di sekelilingku. Jalanan2 yang masih kotor karena sampah banjir, jalanan dan aspal2 yang rusak karena banjir, pengungsi2 yang masih banyak, dan sebagainya.
Biasanya, aku tidak peduli, supirku mau lewat mana dari kantor ke rumah. Pokoknya sampai, begitu konsep pikirku. Jadi, tidak peduli. Mau lewat tol atau non-tol. Mau lewat arteri sebelah tol atau lewat Tanah Abang, atau lewat Menteng, terserah saja, kecuali ada permintaan dariku senfiri untuk melewati jalanan tertentu.
Kemarin aku memang minta supirku untuk melewati Tanah Abang, langsung ke jalan layang Casablanca, Lapangan Roos sampai Tebet. Aku memang ingin tahu keadaan jalan layang Casablanca yang aku tuliskan beberapa kali di Kompasiana ( lihat LINK di atas artikel ini ). Baru naik kesana dari depan Hotel Le Meredien, sekitar 100 meter mobilku seperti berjalan di sawah! Grunjal2, dan lubang besar2 serta aspal tinggal 'tulang' nya saja! Astagaaaaa ......
"Jelek amat jalannya, ya bu? Gimana sih yang buat?"
Coba perhatikan foto diatas :
Permukaan jalan tidak rata, tidak 'smooth', bergelombang dan beberapa titik  berlobang2 kecil, yang sekarang semakin besar .....
Itu kata supirku. Khas warga awam. Aku sih tidak bisa tersenyum, karena berjalan diatas mobil seperti di sawah seperti ini membuat kepalaku berputar. Maklum, otakku kan sudah cacat yang tidak bisa menerima keadaan fisik seperti ini. Supirku sudah mengerti, dan dia berjalan dengan sangat perlahan supaya tidak terlalu 'grunjalan' yang membuat kepalaku berputar .....