Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Penulis - Digital Worker since 2010-now (versatile, multiple skills position, certified)

Sports, music and media observer. Writing online on a blog is a fun hobby. As a blogger, I have collaborated with various well-known national and international brands, such as BCA, Coca Cola Amatil, EMTEK, Blue Bird, KOMPAS TV, etc. very welcome to contact me at bolafanatik(at)gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Indonesia Ikuti Kejuaraan Badminton Asia Meski Tanpa Duet Minions & Owi/Butet

24 April 2017   12:37 Diperbarui: 25 April 2017   19:00 1369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Praveen Jordan-Debby Susanto/ foto: bwfbadminton.com

Tidak diperkuat oleh dua ganda andalan, duet Minions Marcus Gideon Fernaldi/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Tontowi 'Owi' Ahmad/Liliyana 'Butet' Nasir, Indonesia berjuang jadi pemenang Kejuaraan Badminton Asia 2017 yang berlangsung pekan ini di Wuhan Sports Center Gymnasium.

Duet Minions sebenarnya ditempatkan sebagai unggulan pertama di Kejuaraan Badminton Asia 2017, namun batal ikut serta karena Marcus Gideon mengalami cedera punggung. Pasangan Owi/Butet juga ditempatkan sebagai unggulan ke-2 Badminton Asia Championships 2017, namun mereka urung tampil karena Liliyana Natsir masih menjalani proses pemulihan cedera lutut.

Semakin berat asa Indonesia untuk meraih juara dalam ajang Kejuaraan Badminton Asia 2017, mengingat Marcus/Kevin dan Tontowi/Liliyana merupakan andalan Indonesia dalam meraih gelar juara di turnamen-turnamen elit sejak tahun 2016. Marcus/Kevin sudah mempersembahkan 6 gelar juara turnamen level Super Series Premier/Super Series sepanjang satu setengah tahun terakhir, sedangkan Tontowi/Liliyana sudah meraih 3 gelar juara turnamen level SSP/SS plus memenangkan medali emas Olimpiade.

Selain duet Minions dan Owi/Butet, hanya ada tiga wakil Indonesia lainnya yang mampu meraih gelar juara turnamen bergengsi level Super Series Premier/Super Series sejak tahun 2016, yakni Praveen Jordan/Debby Susanto, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari dan Sony Dwi Kuncoro. Sialnya, pasangan Gresya/Nitya dan Sony Dwi Kuncoro tidak ikut serta di Kejuaraan Badminton Asia 2017.

Dari 16 wakil Indonesia yang dikirim tampil dalam Kejuaraan Badminton Asia 2017, hanya Praveen Jordan/Debby Susanto serta Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi yang punya track record juara di turnamen level SSP/SS. Dua ganda tersebut bakal menjadi tumpuan Indonesia untuk meraih juara dalam ajang yang diikuti oleh pemain-pemain terbaik se-Asia ini.

Angga Pratama-Ricky Karanda Suwardi/ foto: bwfbadminton.com
Angga Pratama-Ricky Karanda Suwardi/ foto: bwfbadminton.com
Pemain Indonesia sangat jarang menjadi pemenang Kejuaraan Badminton Asia.  Bahkan pemain-pemain legenda Indonesia semisal Susy Susanti,Rudy Hartono, Heryanto Arbi dan Ricky Subagja yang berlimpah gelar juara, belum pernah merasakan jadi pemenang Kejuaraan Badminton Asia.

Setahun lalu tak ada pemain Indonesia yang jadi juara pada ajang ini. Owi/Butet kalah di final. Pasangan Tontowi/Liliyana pernah menjadi pemenang Kejuaraan Badminton Asia tahun 2015.

Sebelum Owi/Butet menjadi juara dua tahun lalu, wakil Indonesia terakhir yang menjadi pemenang Kejuaraan Badminton Asia adalah ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan yang memenangkannya pada tahun 2009.

Sementara pemain tunggal putra Indonesia terakhir yang menjuarai ajang ini adalah Taufik Hidayat pada tahun 2007. Ganda putri Indonesia terakhir yang memenangkan Kejuaraan Badminton Asia adalah Eliza Nathanael/Finarsih pada tahun 1996. Malahan pemain tunggal putri Indonesia  terakhir yang menjuarai ajang ini pada tahun 1991 lalu, yakni Yuliani Santosa.

Melihat sejarah itu, Praveen/Debby dan kawan-kawan membutuhkan perjuangan luar biasa untuk dapat memenangkan gelar Kejuaraan Badminton Asia 2017.

Dalam ajang ini, penggemar badminton bakal dihibur oleh penampilan duet legendaris, Fu Haifeng/Zhang Nan. Setelah meraih medali emas Olimpiade 2016, Fu Haifeng dan Zhang Nan berpisah, seiring keputusan Fu Haifeng mundur dari tim nasional Tiongkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun