Mohon tunggu...
John Dion
John Dion Mohon Tunggu... -

"Dum spiro spero" Memaknai kumpulan titik-titik inilah yang aku coba untuk menghadirkan otakku untuk yang haus akan arti dan makna.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Musim Bunga dan Kontroversi Politik

9 Mei 2017   10:19 Diperbarui: 9 Mei 2017   10:41 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunga merupakan simbol keindahan yang menghadirkan kedamaian, rasa cinta dan kasih sayang. Makna dari pemberian bunga tidak pernah negatif. Oleh karena itu, setiap kali diberikan bunga pasti akan ada senyum, canda-tawa dan haru. Namun fenomena musim bunga di Indonesia kali ini justru menghadirkan sejuta sangka. Apakah ada yang menggerakan atau kah murni dilakukan oleh pribadi yang melek demokrasi? Isu Ahok, rencana makar, pilgub DKI, sidang ahok, HTI, Isu tindakan asusila Riziq serta kasus pencucian uang yang dilakukan oleh organisasi pimpinan ketua GNPF-MUI Nazir adalah cerita bersambung yang jika disatukan akan menjadi isu kontroversial politik Indonesia saat ini.

Lalu siapah dalang/sutradara dari semua permasalahan ini? Semua orang boleh saja berspekulasi. Intinya adalah kita semua sudah terjebak dalam tindakan menguji ke-Indonesia-an kita. Kita sudah terjebak dalam permainan politik berbungkus agama dan ini mengembalikan kita pada zaman kolonial. Kebebasan dalam berdemokrasi inilah yang dijadikan alasan untuk bertindak sewenang-wenang. 

Berbagai macam usaha untuk menggonjang-ganjing bangsa ini telah sampai pada kesimpulan menurunkan Pak Presiden Jokowi dari kursi Presiden Republik Indonesia. Teringat kembali pada sosok proklamator Bung Karno yang sangat dicintai rakyatnya pada zaman itu, berbalik justru menjadi sangat dibenci oleh rakyatnya setelah ada isu G30S. Melihat pola mainnya, jelas bahwa Jokowi sekarang sedang dimainkan namanya oleh beberapa lawannya agar dia dilengserkan dari Presiden. Uniknya adalah tentang isu kontroversialnya pimpinan TNI. Ada informasi makar, yang jika terjadi maka TNI akan berperan lagi untuk mengambil alih pimpinan negara dan Jokowi diturunkan, merupakan cara lama. Mengendus cara dan alur ceritanya, sudah jelas bahwa dalangnya merupakan hasil cetak pelaku masa lalu yang jelas bukan seperti Pak Wiranto yang tindakannya selalu dibilang bijak dan terpuji serta tidak haus kuasa.

Tidak bisa dielakan bahwa tulisan Allan Nairn yang kontroversial tentang usaha menggulingkan Jokowi mungkin saja benar hanya saja tidak pernah ada kejujuran yang terbuka dalam politik. Safari politik Jokowi itu benar-benar membuat masyarakat bingung tentang untuk apa dan masyarakat menduga pasti soal Ahok, ternyata mungkin karena ada isu makar! Pada era reformasi saat ini, ternyata masih ada beberapa tokoh reformasi yang masih menghalalkan cara orde baru dalam mengatur yang kuasa dan kekuasaanya. Luarbiasa.

Kini masyarakat sudah sadar tentang pentingnya kebhinekaan dan pentingnya bernegara. Masyarakat sudah sadar akan isu-isu yang dihembuskan, khususnya isu yang negatif. Peristiwa demi peristiwa memberikan pelajaran bagi kita setelah beberapa kali terjadi pembantaian atas nama NKRI yang sampai sekarang masih belum bisa dipertanggungjawabkan di negeri ini. Penulis tidak mau berspekulasi soal siapa aktor dibalik ribuan bunga yang dikirim ke beberapa instansi diseluruh pelosok negeri ini, akan tetapi ini yang menunjukan bahwa masyarakat sadar akan toleransi dan persatuan. Hal ini juga selalu menjadi perhatian dari Bapak Presiden Jokowi. Pada safari Nusantara kali ini, Presiden Jokowi sudah menunjukan cara yang baik dalam menjaga keberagaman Indonesia. Hal ini yang membuat banyak masyarakat yang sadar dan kembali mencintai Jokowi setelah diacak-acak oleh banyak berita hoax tentang Jokowi, seperti isu komunis (ini lawannya amerika; silakan mencari tentang peran amerika dalam menghadirkan komunis serta menciptakan isu komunis di Indonesia). Sekedar mengingatkan bahwa dulu Presiden Soekarno juga pernah ditumbang setelah dia ngotot menghadirkan Indonesia yang mandiri tanpa campurtangan pihak luar, menghadirkan Indonesia yang maju dan lain sebagainya. Dititik inilah kita menemukan kelemahan kita, bahwa beberapa elit kita mudah terpengaruh, menelas isu negatif, dan beraksi tanpa berpikir dampak. Hemat penulis, setelah banyak membaca alur cerita tentang toleransi dan ke-Indonesia-an, jelaslah sudah bahwa persoalan di Indonesia itu banyak di-setting oleh pihak asing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun