Mohon tunggu...
Marsela Ilkom
Marsela Ilkom Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tugas Dasar-dasar Penyiaran

14 Juli 2017   16:33 Diperbarui: 14 Juli 2017   16:46 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

  • OPINI TENTANG PENGARUH NEGATIF PROGRAM SINETRON "ANAK SEKOLAHAN"
  • TERHADAP PERILAKU REMAJA INDONESIA                           
  • (UJIAN AKHIR SEMESTER)

    •       Disusun oleh :
    •    Marsela
    •      (A15.2016.00665)
      •                                                                           MATA KULIAH DASAR-DASAR PENYIARAN
    • PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
    • UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
    •  
    • PENDAHULUAN
    •  
    • Latar belakang  

    • Media penyiaran televisi merupakan media massa paling efektif dalam penyebaran informasi. Televisi menjadi satu hal yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan masyarakat, karena televisi dapat memberikan hiburan, informasi, dan kepuasan kepada penonton yang menikmatinya. Televisi sebagai media komunikasi, diakui telah banyak memberikan dampak positif  bagi perkembangan hidup masyarakat. Namun, dibalik hal--hal positif yang disebarkan dan di tengah media hiburan keluarga, dunia pertelevisian sekarang telah mengalami penyimpangan dalam ikut mendidik penontonnya dengan menyuguhkan konten kekerasan didalamnya, bahkan menjadi sajian rutin di sejumlah stasiun televisi. Tayangan media elektronik terutama televisi memiliki pengaruh yang besar terhadap pola pikir maupun tindakan  masyarakat terutama remaja. Remaja saat ini, terutama remaja yang ada di Indonesia sangat mudah terpengaruh dengan hal-hal yang negatif.

    • Berbagai tayangan televisi yang cenderung disajikan hanya berdasarkan untuk mengejar rating semata, mulai dari acara reality show, kuis, talk show, program musik, dan yang paling digemari saat ini oleh banyak orang adalah tayangan sinetron. Sekarang ini,  bannyaknya sinetron yang bermunculan dapat merusak pola pikir seorang remaja dan juga perilakunya. Kita bisa melihat banyak sekali tidakan-tindakan yang seharusnya tidak dilakukan oleh anak remaja. Ini semua karena adegan demi adegan yang diperankan dalam sinetron tersebut membuat banyak remaja meniru atau mengikuti hal-hal yang mereka lihat dalam sinetron tersebut. Dalam kasus ini harus dihadapi dengan serius jika tidak demikian akan banyak pengaruh serta doktrin-doktrin yang kurang mendidik akan mengancam anak-anak remaja sekarang ini.

    • Doktrin yang negatif akan sangat mudah untuk diikuti dan dilakukan. Mengapa semua ini bisa terjadi? Ini dikarenakan pemain sinetron adalah seorang figur yang sangat mencolok dan sangat menarik. Ini membuat suat rangsangan seorang remaja yang sangat ingin tahu, mengikuti setiap perilaku yang menarik untuk diikuti. Sebuah sinetron dapat merubah pola pikir dan tindakan anak remaja zaman sekarang. Keadaan ini terlihat dari cara yang banyak diperlihatkan dan dipertontonkan oleh sebuah sinetron atau tayangan televisi. Tidak bisa disalahkan keadaan ini terus berlangsung begitu saja dikarenakan tindakan ini tidak dibatasi oleh pihak yang berwenang.
    • Tayangan sinetron kini didominasi oleh kisah-kisah percintaan, intrik-intrik rumah tangga dari keluarga elit, dan sejenisnya. Jika terus-terusan ditonton para remaja dan anak, hal ini akan membawa pengaruh yang buruk bagi perkembangan mereka. 

    • Sinetron di Indonesia juga sangat tidak baik untuk remaja karena adegan-adegan yang disuguhkan seringkali minim edukasi dan kekerasan. Penayangan adegan kekerasan di televisi tentu saja akan memberi dampak negatif, terutama bagi remaja. Tayangan kekerasan atau penyiksaan yang sering dimunculkan dalam sinetron memicu pemirsa yang sebagian besar adalah remaja atau pelajar untuk meniru adegan-adegan tersebut. Dalam kondisi yang sangat memungkinkan terjadinya tindakan-tindakan kriminal dikarenakan hal-hal yang tidak sepatutnya ditayangkan. 

    • Akibat dari tayangan-tayangan tersebut, juga sering kita mendengar atau melihat berita tentang remaja yang saling pukul-memukul dan bahkan saling tawuran antarsekolah.
    • Orang yang memiliki intensitas tinggi menonton adegan kekerasan di televisi, lebih sering bertindak anarki ketimbang mereka yang jarang menonton adegan kekerasan. Dampak kekerasan yang ditampilkan di televisi berpotensi mempengaruhi psikologi orang yang menonton (Ferguson, 2015). Diantara banyaknya sinetron yang tayang di televisi indonesia, ada satu sinetron yang sedang disukai oleh para remaja, yaitu Anak Sekolahan. Sinetron ini sangat populer dengan banyaknya adegan-adegan kekerasan dan perilaku siswa yang tidak seperti layaknya seorang pelajar, baik perilaku maupun etika dalam berpakaian.

    • PEMBAHASAN
    • Pengaruh sinetron Anak Sekolahan terhadap perilaku remaja Indonesia.
    • Dalam sinetron ini, kita akan melihat dampak negatif dari sinetron Anak Sekolahan terhadap perilaku remaja di Indonesia.

    •  3.1 contoh kekerasan remaja terhadap teman
    • Contoh di atas merupakan bukti yang sangat terlihat di era remaja sekarang yaitu timbulnya geng atau kelompok yang dapat menimbulkan permusuhan di dalam lingkungan sekolah, juga dapat menimbulkan tindak kekerasan sesama siswa. Hal tersebut terjadi karena terpengaruh dengan tayangan sinetron yang disuguhkan di televisi. Siswa terobsesi untuk meniru adegan tersebut karena mereka menggap sesuatu yang ditayangkan di televisi adalah hal yang baik atau mungkin hal yang wajar. Menurut saya, dalam sinetron Anak Sekolahan, tidak hanya adegan kekerasan saja yang yang disuguhkan tetapi juga etika berpakaian siswa yang tidak sesuai dengan kriteria anak sekolahan atau tidak sesuai dengan peraturan sekolah. Dalam segi berpakaian juga sangat terlihat, cara mereka berpakaian. Dimana bentuk badan yang ditonjolkan membuat suatu yang tidak sepantasnya dipertontonkan oleh seorang siswa atau remaja.
    •  
      6.2 contoh seragam yang tidak sesuai dengan peraturan sekolah
    • Dari foto tersebut kita dapat mengetahui bahwa perilaku tersebut adalah dampak dari apa yang mereka lihat dalam sinetron. Sinetron anak sekolahan juga menyuguhkan siswa yang cara berpakaian mereka tidak standar dengan peraturan yang ada di sekolah. Bahkan mereka juga menggunakan rok yang tergolong pendek dan mereka juga menggunakan make up ketika berangkat ke sekolah. Perilaku tersebut tentu tidak pantas dilakukan oleh seorang siswa.

    • Seolah-olah tindakan yang dipertontonkan oleh para seniman atau artis membuat dampak yang baik bagi masyarakat. Tentu ini pemikiran yang salah dan tidak dibenarkan. Jika kita bisa melihat anak remaja saat ini banyak berada dijalanan, dan tidak dapat kita pungkiri  juga hal-hal inilah yang memuat banyak perubahan dalam pola pikir serta pandangan seorang anak remaja. Seharusnya dalam sebuah sinetron dapat menampilkn sebuah adegan yang baik atau yang positif untuk diikuti oleh masyarakat atau remaja sekarang ini. Adegan demi adegan seharusnya memberi dampak yang positif bagi remaja. 

    • Dalam hal yang sekarang kita hadapi adalah hal-hal yang sangat tidak mudah untuk diubah dikarenakan dalam setiap sinetron sekarang ini tidak sedikit yang mempertontonkan sebuah adegan yang dampaknya tidak baik bagi remaja sekarang ini.

    • Pengaruh-pengaruh yang kita lihat adalah sebuah ancaman bagi kehidupan remaja sekarang ini, dimana seperti contoh yaitu cara berpakian, timbulnya geng yang berdampak pada permusuhan serta tindak kekerasan yang berunjung ke suatu tindak pidana, ini sangat membuat kekhawatiran yang sangat mendalam bagi setiap orang tua remaja sekarang ini. Larangan yang seharusnya didengarkan oleh remaja yang masih dalam naungan orang tua sekarang semuanya dihiraukan begitu saja. Ini semua tidak lepas dari sinetron-sinetron yang menunjukan ketidaktaatan mereka terhadap guru dan orang tua dapat menimbulkan sebuah dampak yang sangat tidak baik.Peran orangtua dalam pendidikan dirumah sangatlah penting. 

    • Dari berbagai kemungkinan masalah yang bisa timbul, tentu peran orang tua tidak bisa diabaikan. Sikap orang tua terhadap televisi akan mempengaruhi perilaku anak. Maka sebaiknya orang tua lebih dulu membuat batasan pada dirinya sebelum menentukan batasan bagi anak-anaknya. Biasanya, di kala lelah atau bosan dengan kegiatan rumah, orang tua suka menonton televisi. Tetapi jika hal tersebut tidak dilakukan dengan rutin, artinya kita bisa melakukan kegiatan lain jika sedang jenuh, anak akan tahu ada banyak cara beraktivitas selain menonton televisi. 

    • Maka dengan cara mengawasi serta membimbing adalah cara yang tepat agar remaja tidak terjerumus kearah yang salah. Ini juga tidak terlepas dari peran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang seharusnya mengawasi serta melarang adanya suatu adegan atau peran yang akan berdampak buruk bagi remaja sekarang ini. Jadi, KPI harus bertindak tegas terhadap  adegan yang tidak mendidik bagi seorang siswa atau remaja sekarang ini. Agar pola pikir dan perliaku seorang siswa atau remaja harus sesuai dengan sebagaimana seharusnya seorang remaja atau sewajarnya seorang remaja dalam lingkung sekolah atau dalam pergaulannya.

    • PENUTUP
      Kesimpulan
      Kesimpulan dari bacaan tersebut bahwa media penyiaran televisi saat ini sudah berbagai macam program yang mereka suguhkan. Bahkan banyak juga dampak yang akan diterima oleh masyarakat. Televisi sebagai media komunikasi, diakui telah banyak memberikan dampak positif  bagi perkembangan hidup masyarakat. Namun, dibalik hal--hal positif yang disebarkan dan di tengah media hiburan keluarga, dunia pertelevisian sekarang telah mengalami penyimpangan dengan menyuguhkan konten kekerasan didalamnya, bahkan menjadi sajian rutin di sejumlah stasiun televisi. Tayangan media elektronik terutama televisi memiliki pengaruh yang besar terhadap pola pikir maupun tindakan  masyarakat terutama remaja. Remaja saat ini, terutama remaja yang ada di Indonesia sangat mudah terpengaruh dengan hal-hal yang negatif.

    • Saran
      Sebagai penikmat hiburan yang disuguhkan di media penyiaran televisi, tentu kita tidak bisa semena-mena menyalahkan media penyiaran tersebut atau program acara yang mereka buat. Karena semua itu tergantung pada sikap kita, bagaimana cara kita menerima program yang ada di televisi tersebut. Terutama untuk program hiburan yang kurang baik untuk ditonton seperti adegan-adegan kekerasan dalvm film atau sinetron, jika kita tidak mengizinkan diri kita untuk tidak terpengaruh maka kita tidak akan terkena dampak negatif tersebut. Jadi dalam menikmati setiap program hiburan kita harus bersikap bijak dan waspada.

    • DAFTAR PUSTAKA
    • Primaskara,Hanandya. Januari 2017,"KEKERASAN DALAM SINETRON DI TELEVISI",http://eprints.ums.ac.id/51816/3/PUBLIKASI%20ILMIAH%20123.pdf,11 Juli  2017
    • http://www.tabloidbintang.com/articles/film-tv-musik/sinopsis/60599-sinopsis-anak-sekolahan-sctv-verrell-bramasta-dan-rizky-nazar-perebutkan-natasha-wilona
    • Vera, Nawiroh.S.Sos, "KEKERASAN DALAM MEDIA MASSA ; PERSPEKTIF
    • KULTIVASI",https://www.researchgate.net/profile/Vera_Kunthie/publication/268345160_Kekerasan_Dalam_Media_Massa_54_KEKERASAN_DALAM_MEDIA_MASSA_PERSPEKTIF_KULTIVASI/links/555f2e5108ae8c0cab2f11c7.pdf, 22 Mei 2017
    •  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun