Mohon tunggu...
Dwi Purwantiningsih
Dwi Purwantiningsih Mohon Tunggu... Wiraswasta - hanya seorang yang biasa saja

Just Go With IT !

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Brand Positioning, Kepercayaan Go-Jek di Mata Pengguna

25 Desember 2019   11:07 Diperbarui: 25 Desember 2019   11:14 2958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Apa yang membuat Go-jek mendapat Kepercayaan tinggi sebagai transportasi online saat ini ? Dapat kita lihat salah satunya dari efektivitas penempatan merek atau positioning dari Go-jek itu sendiri. Nah apa sih itu brand positioning atau bisa kita sebut juga dengan penempatan merek ?

Menurut pendapat ahli ekonomi terkemuka Philip Kotler brand positioning adalah tindakan atau kegiatan merancang produk dan bauran pemasaran untuk menciptakan kesan tersendiri dibenak pelanggan. Bauran pemasaran atau marketing mix terdiri dari place, promotion, price, physical, people, process, dan product. inti tujuan dari adanya brand positioning ini adalah  keberhasilan dari suatu produk untuk menciptakan fokus atau sugesti dibenak pelanggannya serta alasan yang kuat mengapa pelanggan harus membeli atau menggunakan produk tersebut.

Menjadi merek yang besar bukanlah hal yang mudah, kepercayaan masyarakat terhadap produk itu sangat mempengaruhi keberlangsungan dari merek tersebut. Hal ini dipertegas oleh Bachri (2007) yang menurutnya kepercayaan itu hal yang utama dalam suatu kemitraan usaha, Jika suatu kemitraan tidak dilandasi oleh kepercayaan maka usaha tidak dapat bertahan lama.

Posisi merek berkaitan erat dengan bagaimana produk atau jasa yang dimiliki, mempunyai suatu keunikan dan berbeda dengan pesaingnya di mata pelanggan. Hal ini diperkuat dengan pendapat kotler yang mana sebuah merek yang patut diunggulkan dan ditampilkan haruslah memiliki kriteria tertentu, antara lain: berbeda, penting, lebih unggul, dapat dikomunikasikan, produk sulit ditiru, terjangkau dan memberikan keuntungan.

Kepercayaan masyarakat terhadap produk itu sangat mempengaruhi keberlangsungan dari merek tersebut

Seperti yang kita tahu beberapa tahun terakhir sistem transportasi di Indonesia memasuki era baru yaitu transportasi online yang mana semuanya serba menggunakan teknologi atau aplikasi. Dimulai pada akhir tahun 2014 munculnya Uber sebagai pemula dalam transportasi online yang kemudian diikuti Go-jek yang mulai booming setelah meluncurkan aplikasi berbasis android, lalu datang Grab sebagai kompetitor yang kuat.

Berbagai jenis layanan diluncurkan dan diperbanyak hingga ke kota -- kota besar. Sampai pada awal tahun 2018 Uber tidak sanggup menghadapi persaingan yang semakin sengit ini dan akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Grab dan sampai saat ini kita tahu jika start up terbesar di Indonesia dalam bidang transportasi online adalah Grab dan Gojek.

Go-jek adalah start up buatan anak bangsa yang sudah hampir satu dekade Go-jek bertahan di dunia transportasi, mulai dari hanya berbasis call center sekarang sudah berbasis aplikasi android dengan dana yang dikucurkan oleh berbagai investor guna menyokong perkembangannya, kini  Go-jek dinobatkan sebagai  start up decacorn oleh lembaga riset internasional CB Insights dalam riset terbarunya yang berjudul The Global Unicorn Club. Status decacorn diberikan ini kepada startup yang memiliki valuasi US$ 10 milliar. Dalam laporan tersebut hanya 19 start up di dunia yang menyandang status decacorn.

Go-jek dalam menempatkan brand positioning melakukan diferensiasi produk dan jasanya sebagai dasar untuk penempatan positioning tersendiri dari bidang yang serupa, antara lain:

  • Adanya diferensiasi terhadap produk
    • Go-jek memiliki diferensiasi produknya dan lebih lengkap dibandingkan dengan kompetitor lainnya. Bayakan layanan jasa yang dapat dinikmati oleh penggunanya, mulai dari layanan pesan antar yaitu Go-Ride, Go-Car, Go-food, Go-Bluebird, Go-Send, kemudian layanan spa dan massage yaitu Go-Massage, dan layanan keuangan Go-Pay serta layanan kebersihan yaitu Go-Clean dan Go-Life.
  • Adanya diferensiasi pada jasa
    • Pelanggan sangat mudah menggunakan aplikasi layanan Go-jek dengan memberikan beberapa fitur yang disediakan oleh Go-jek ditambah dengan adanya aplikasi berbasis android. Selain itu, Go-jek juga memberikan pelayanan yang prima terhadap penggunanya seperti sediakannya penutup rambut, masker sensi, helm, dan jas hujan.
  • Adanya citra perusahaan yang melekat
    • Adanya pembaharuan logo yang dilakukan oleh Go-jek merepresentasikan alasan munculnya Go-jek yaitu memecahkan masalah dalam teknologi, maka dari itu tagline baru yang dikeluarkan " PASTI ADA JALAN" menjadi pelopor baru berkembangnya teknologi terutama dalam bidang transportasi online.
  • Adanya perbedaan dalam personilnya
    • Rekruitmen yang dilakukan Go-jek dalam pemilihan drivernya sangat selektif, setiap driver yang direkrut memiliki kualifikasi tertentu, dari minimal usia yang ditentukan dengan rentang umur 17 tahun sampai dengan 55 tahun, adanya kualifikasi umur ini bertujuan untuk mengoptimalkan pelayanan yang diberikan kepada pengguna setia Go-jek, kemudian setiap driver  harus memiliki Surat Ijin Mengemudi baik SIM A maupun SIM C yang masih berlaku, smartphone yang digunakan harus memiliki RAM minimal 1 Gb hal ini bertujuan agar akses yang digunakan para driver lancar dan meminimalisir resiko gangguan sistem android.

Tingkat diferensiasi yang dilakukan Go-jek ini sudah cukup tinggi, dibandingkan dengan kompetitor superiornya yang lebih mengunggulkan layanan pesan antar dan layanan keuangan saja. Maka dari itu dengan banyaknya fitur yang diberikan kepada masyarakat, dianggap mampu memenuhi segala kebutuhan yang diperlukan dan dapat digunakan dengan mudah. Fitur -- fitur inilah yang juga memberikan keunikan dan tingkat yang berbeda dengan kompetitornya dimata pengguna.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Alvara Research Center, Go-jek menjadi aplikasi jasa transportasi online yang paling banyak digunakan oleh generasi millenial dengan persentase 70,4% dibandingkan dengan kompetitor lainnya. Sehingga dengan tingginya persentase pengguna ini menandakan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap Go-jek sangat tinggi. Hal ini menjadi keuntungan tersendiri bagi Go-jek selain memiliki tingkat diferensiasi yang tinggi juga memiliki jumlah pengguna yang banyak, dilihat dari jumlah penggunduh aplikasi lebih dari 155 juta pengguna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun