Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tidak Memiliki Pengalaman Kerja, Penyebab Tingginya Sarjana Menganggur?

23 November 2018   10:16 Diperbarui: 23 November 2018   11:06 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatihan Calon Tenaga Kerja Mandiri 2018/Foto: Hamdani

Loh baru lulus kok sudah minta pengalaman kerja? Mungkin sebagian ada yang berpikir demikian. Membayangkan bahwa pengamalan kerja tidak mungkin dimiliki bagi mereka yang baru lulus. Namanya pengalaman kerja berarti ya kerja dulu. Kan begitu?

Sebagian pihak menyalahkan pihak perguruan tinggi atas fenomena ini. Mereka dituding tidak memiliki standar mutu yang bagus dalam penyelenggaraan pendidikan. Sebagian lainnya justru menyalahkan pemerintah karena terlalu mudah memberikan izin pendirian perguruan tinggi sehingga mengabaikan quality control.

Akibatnya kualitas lulusan tidak memenuhi standar harapan pengguna lulusan. Banyak perusahaan yang tidak bisa menerima pelamar kerja meskipun sudah menyandang gelar sarjana. Penyebab utama selain karena tidak memiliki ketrampilan juga tidak mempunyai pengalaman kerja.

Hasil survei dari Willis Towers Watson yang dilakukan sejak 2014 hingga 2016 menyebutkan delapan dari sepuluh perusahaan di Indonesia kesulitan mendapatkan lulusan perguruan tinggi dalam negeri siap pakai.

Riset ini membuktikan kepada penyelenggara pendidikan dan pemerintah bahwa ada hal yang harus segera dibenahi dari sektor pendidikan nasional. Ini semacam early warning betapa pendidikan berbasis kebutuhan pasar yang dilaksanakan oleh pemerintah menemui kegagalan.

Menurut data Biro Pusat Statistik (BPS) jumlah lulusan perguruan tinggi di Indonesia setiap tahunnya mencapai 250 ribu orang. Ironisnya lagi, pertumbuhan jumlah perusahaan di Indonesia termasuk pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam satu dekade terakhir, ada 3,98 juta perusahaan muncul di Tanah Air. Itu berarti setidaknya setiap tahun bermunculan 398.000 perusahaan rintisan. Kini total perusahaan di Indonesia sepanjang tahun 2014 mencapai 26,71. Meskipun kalah dengan India namun pertumbuhan perusahaan di Indonesia masih lebih baik.

Banyaknya lulusan dibandingkan dengan pertumbuhan perusahaan sebetulnya tidak menjadi persoalan berdasarkan pada rasio. Artinya dengan lulusan 260 orang setiap tahunnya akan tertampung dengan jumlah perusahaan yang mucul sebanyak 398 ribu unit tersebut. 

Namun nyatanya, berdasarkan data Kemenristekdikti terdapat 600 ribu sarjana yang saat ini menganggur. Maka fenomena ini patut diduga bahwa ada permasalahan yang dihadapi dunia perguruan tinggi Indonesia.

Mengutip Kompas.com, setelah India dan Brasil, Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai negara dengan pertumbuhan lulusan universitas tertinggi. "Namun perusahaan di Indonesia kesulitan mendapatkan karyawan yang berpotensi tinggi," (Lilis Halim Consultant Director Willis Tower Watson Indonesia).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun