Mohon tunggu...
CANDRA ARDIYATMA
CANDRA ARDIYATMA Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Youtube: Candra Ardiyatma

Sekedar berbagi pengalaman. Silahkan mampir ke Channel Youtube saya "Candra Ardiyatma" dan jangan lupa Subscribe!

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Suasana Mudik dengan Kereta Api Era 2000-an

16 Mei 2019   08:30 Diperbarui: 16 Mei 2019   08:40 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Mudik dengan Kereta Api memang menyenangkan karena ketepatan waktu dan terhindar dari kemacetan. Namun apakah para penumpang setia Kereta Api ingat bagaimana kondisi Kereta Api pada masa lalu? Bagaimana mudik ke kampung halaman menggunakan Kereta Api pada masa lalu?

Pada tahun 2010an Kereta Api Indonesia melakukan pembenahan pada segi reservasi tiket, Kereta Api, Stasiun bahkan pada Sumber Daya Manusia itu sendiri. Kereta Api masa kini memang sudah tertib dan jauh dari kesan kumuh yang sudah melekat sangat lama pada Kereta Api Indonesia, kini Kereta Api Indonesia sudah memiliki pelayanan yang jauh lebih baik.

Walaupun kini Kereta Api Indonesia sudah tertib dan rapih, namun beberapa penumpang merindukan suasana Kereta Api pada masa lalu yang penuh dengan "hiruk pikuk" baik di Stasiun maupun di dalam Kereta Api itu sendiri. 

Bagi para pengguna setia Kereta Api untuk pulang ke kampung halaman pastinya akrab dengan suasana Kereta Api pada masa sebelum mengalami "evolusi" dimana para pedagang bebas menjajakan barang dagangannya baik di Stasiun maupun di dalam rangkaian Kereta Api.

Pada masa tersebut banyak sekali pedagang yang menjajakan daganganya terutama makanan dan minuman dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari nasi rames, nasi sate ayam, nasi pecel, bandrek, jahe susu, kopi jahe dan lainnya. 

Suasana seperti itulah yang dapat menjadi gambaran betapa kumuhnya Kereta Api pada masa lalu namun memiliki nilai histori yang tidak dapat dilupakan para pengguna jasa Kereta Api sebelum Kereta Api mengalami pembenahan ke arah yang lebih modern.

Kereta Api pada era 2010 hingga saat ini telah membaik dan selalu meningkatkan pelayananya, hal tersebut dapat dirasakan pada saat para calon penumpang melakukan pemesanan tiket, melakukan perjalanan dengan Kereta Api hingga setelah penumpang tersebut sampai di tujuan. 

Namun dibalik perubahan besar-besaran tersebut, yang sangat disayangkan adalah banyak digantikanya Kereta Api kelas Bisnis dengan kelas Ekonomi AC dan kelas Ekonomi Premium.

Penghapusan kelas Bisnis dan diganti dengan kelas Ekonomi mungkin merupakan hal yang kurang tepat karena kelas Bisnis memang seharusnya ada untuk mengisi jarak tarif antara kelas Ekonomi dengan kelas Eksekutif dan kelas Bisnis memiliki kenyamanan yang lebih dibandingkan dengan kelas Ekonomi AC/ Ekonomi Premium yang perlahan menggantikannya. Yang membuat kelas Bisnis begitu unggul dibanding kelas Ekonomi AC/ Ekonomi Premium adalah bentuk Seatnya yang tebal dan panjang bahkan dapat dikatakan layaknya sebuah sofa.

Dalam perubahannya hingga saat ini Kereta Api telah mengalami banyak sekali perubahan dan sangat jauh dari kesan kumuh pada masa lalu. Saat ini Kereta Api Indonesia juga sudah memiliki anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang, seperti adalah KA Log dan Reska Multi Usaha. Bahkan perubahan yang terjadi pada Kereta Api Indonesia ini sudah membuat Kereta Api Indonesia semakin modern dan membuat penumpang semakin merasa dimanjakan. 

Walau sudah sangat berbeda dibanding era sebelumnya, namun tetap saja selalu diperlukan inovasi dan kontinuitas agar penumpang selalu mengandalkan jasa PT. Kereta api Indonesia maupun berbagai anak perusahaannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun