Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Budaya Memanggil Nama

29 November 2010   15:30 Diperbarui: 4 April 2017   18:13 2792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="343" caption="Omaswati"][/caption]

Nama orang ada yang panjang dan yang pendek. Jelas pertimbangan ada di sang pemberi nama. Gak ada rumus baku seseorang mo manggil orang lain dengan cara apa, nama Slamet Riyadi kadang dipanggil Didi, ngulang suku kata belakang. Dipanggil Riyadi juga klo yang punya nama berkenan gak masalah. Yang Berabe klo kita panggil Omas dengan panggilan Om atawa Mas. Tapi secara umum kadang beberapa Negara memakai pola First Name/ Nick Name dan diikuti Family Name/ Surename, misal nama bokap Hatta, nama sendiri Mahmud. Mirip nama proklamator.

[caption id="" align="aligncenter" width="427" caption="Sang Proklamator"][/caption]

Proklamator kita namanya pendek, Soekarno dan Mohammad Hatta. Jadinya gak gitu ribet di akte paling ya gak panjang-panjang amat. Yang repot klo harus ganti nama karena sakit-sakitan. Bahasa orang jawanya karena kabotan jeneng alias menyandang nama yang terlalu berat. Bisa repot petugas pencatat akta, klo nama kita ganti berkali-kali sampe bener-bener pas. Klo gak salah dua proklamator kita waktu kecil pernah punya nama lain juga, Soeparno untuk bung Karno dan Mohammad Attar untuk pasangannya (ada juga toch di Padang fenomena ganti nama begini). Entahlah kebenarannya masih perlu dikonfirmasi ulang. Untung juga blom ada pencatatan akta model sekarang.

[caption id="" align="aligncenter" width="280" caption="Ujian Komputer"]

[/caption]

Coba deh nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangepe. Nggak kenal? Gimana klo kita liat dari tambahan yang lebih beken. Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana. Walaupun udah tau itu nama Sultan Hasanuddin, Pahlawan Nasional asal Makkasar, sebenernya saya juga tetep belom kenal. Paling Cuma tau sejarah versi buku aja, gak tau yang laen. Saudaraan juga jauh banget, sama-sama keturunan manusia pertama. Gak kebayang ya klo dia ikut tes-tesan yang harus pake kertas ujian komputer. Waktunya abis kali buat mbuletin kolom nama pake pensil 2B.

[caption id="" align="aligncenter" width="250" caption="Ini Pariyem Bukan?"]

[/caption]

Versi penamaan orang di Indonesia masih panjang. Ada juga nama baptis yang diletakan didepan nama sendiri misalnya. Dari Maria Magdalena Pariyem sampe Fransiskus Xaverius Hadi Rudyatmo (Wakil Walikota Solo sekarang).

[caption id="" align="aligncenter" width="199" caption="Putra Nababan"]

[/caption]

Nama marga juga ada. Klo nggak salah nama ini lazim dipake di daerah Batak dan Sulawesi macam Tobing, Rajagukguk, Rumangkang, atau Tulung. Jadi Inget nama James Putra Parulian Nababan dech, atau pemirsa TV mengenalnya sebagai Putra Nababan. Konon keluarga Panda Nababan memilih tiga nama itu untuk mempermudah orang memanggil namanya saat berada di tempat tertentu. Klo pas ke luar negeri, bang Putra bisa memilih untuk memperkenalkan diri dengan nama Putra atau James, tergantung lidah orang sono-nya. Nah klo pas ke Medan, tau kan nama yang dikedepankan?

[caption id="" align="aligncenter" width="354" caption="Horatio Caine"]

[/caption]

Klo masyarakat Indonesia lebih nyaman di panggil dengan nama depan atau panggilan setelah kata sapaan, Bang Thoyib for example, orang luar negeri laen lagi. Klo gak salah masyarakat Eropa Barat, paling tidak, lebih merasa sopan jika memanggil rang lain dengan nama keluarga di belakang kata sapaan. Buat penggemar CSI, tentu pernah denger nama Horatio Caine, itu loch detektip yang maen di CSI Miami. Rekan sejawat atau keluarga sih biasa manggil Horatio, tapi di luar kantor beliau biasa dipanggil Letnan  Caine, Mr. Caine atawa Caine ajah.

[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Emre dan Nihat"]

[/caption]

Mirip sama panggilan para pemain sepakbola Manca sebenernya. Tanpa kata sapaan, orang bakal tau siapa Lampard (Chelsea), Agbonlahor (Villa), Matri (Cagliari), Carrick (MU), De Jong (City) atau Tamudo (Sociedad). Nama Raul menjadi pengecualian. Gak tau juga sich alasannya, yang jelas di masa jaya Raul Gonzales Blanco, memang ada dua nama Raul yang naik daun, ya Tamudo sama Raul itu. Lagipula nama Raul dan Gonzales di Spanyol sendiri banyak betul. Yang jujur gak tau dan penasaran adalah Nama Emre Belozoglu. Pemakai nomor punggung lima sejak di Galatasaray ini memilih nama Emre diatas nomor punggungnya. Entah karena alasan nama keluarga Masyarakat  Turki emang didepan atau bukan

[caption id="" align="aligncenter" width="449" caption="Jang Na Ra"][/caption]

Yang jelas peletakan Family Name didepan nama diri bisa ditelusuri di Cina, Jepang, Korea, dan Vietnam. Nama Jang Na Ra, artis kondang Korea, atau Park Ji Sung misalnya, menjadi contoh sahih. Pada Kostum MU-pun Park ini ditulis Ji Sung Park mengikuti cara penulisan pemain lain.

[caption id="" align="aligncenter" width="225" caption="Sinichi Kudo"]

[/caption]

Secara umum Jepang juga mengikuti penamaan diatas. Kudo Shinichi pada manga detektif Conan bisa menjadi referensi populer. Tapi entah kenapa pemanggilannya sering membingungkan. Ran Moori, teman masa kecilnya, biasa manggil Sinichi. Eh Inspektur Juzo Megure dan Heiji Hattori, sesama detektif remaja, malah manggil nama keluarga-nya. Disisi lain, Inspekstur yang satu ini manggil Yusaku Kudo, bokap Sinichi, dengan nama depannya. Yang lebih unik Conan Edogawa tetep dipanggil Conan ma siapa aja.

[caption id="" align="aligncenter" width="243" caption="Syet DachMirip Bener"][/caption]

Kasus yang ini malah beda lagi. Nama Shinnosuke Nohara dipanggil Shin Chan.  Yang jelas akhiran Chan disini memang biasa menjadi atribut panggilan anak kecil atau gadis remaja. Tapi gak tau juga untuk kinchan. Entah sejak kapan Kinichi Hagimoto, pembawa acara the Masquerade itu dipanggil begitu padahal beliau jelas sudah cukup berumur.

[caption id="" align="aligncenter" width="372" caption="Kenichi Hagimoto (kanan)"][/caption]

Konon klo orang Indonesia tinggal di Jepang rada ribet. klo harus ngenalin nama diri. Lidah orang jepang yang biasa melafalkan nama persuku kata akan sulit memanggil nama Totok, misalnya. Dipanggil トトックntar bakal dipanggil mengambil terus. Akhirnya orang ini memilih dipanggil トートー, mirip nama toilet produksi jepang, biar gampang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun