Mohon tunggu...
Mawarni
Mawarni Mohon Tunggu... -

:D

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Malam Pertama Menurut Islam

3 Oktober 2012   06:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:19 54386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13492422952001237789

Gambar: vivanews.com Ketika sepasang pengantin yang baru saja melangsungkan pernikahannya telah berada di kamar pengantin, tinggal berdua saja dengan suasana kamar yang telah didekorasi dengan suasana romantis dan syahdu. Tentu kita sudah bisa menebak apa yang akan mereka lakukan. Ya sudah pasti melakukan ritual hubungan suami istri di malam pertama mereka (tentunya kalau si istri sedang tidak mendapatkan haid). Sebagai sebuah agama, islam juga mengatur tata cara ketika sepasang insan yang baru saja menikah akan melakukan hubungan suami istri. Tidak grasak-grusuk, menerkam dan mencabik-cabik serta melucuti pakaian istri dan buru-buru mengajaknya perang tanding satu lawan satu. Ketika sepasang pengantin telah berada dikamar pengantin, sebelum melakukan hubungan suami-istri, maka di sunatkan bagi mereka berdua untuk melaksanakan sholat sunat dua rakaat. Setelah sholat sunat bacalah surah Al-fatihah, Al-ikhlas dan sholawat Atas Nabi sebanyak tiga kali. Kemudian bacalah doa. Setelah itu suami membalikan badan menghadap istrinya sembil mengucapkan salam dan kata-kata manis penuh pujian dan sanjungan. Ini adalah mukadimah atau pembukaan dalam merayu dan mencumbu istri. Kemudian tangan kanan suami menyentuh ubun-ubun si istri kemudian baca doa yang artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada- Mu dari kebaikannya (istri) dan kebaikan tabiatnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan tabiatnya. Setelah itu ya terserah sajalah mau bagaimana, mau jungkir balik, berputar seperti gasing. Mau dari depan, dari belakang, samping kiri, samping kanan, atas, bawah asal jangan lewat dubur saja, itu haram. Disamping itu tentu saja di sunatkan untuk mandi, berharum-harum dan berpakaian seksi agar pasangan bisa terangsang nafsu birahinya. Sebenarnya ini sudah cukuplah untuk memulai dan menjalankan kewajiban suami-istri. Ada juga sih tambahannya dalam artian supan-santun atau etika dalam jimak/hubungan suami-istri. Kok melakukan seks ada etikanya? Ya adalah seperti: 1. Dalam hubungan seks, baik suami atau istri tidak terpaksa melakukannya. 2. Tidak dalam keadaan sakit, letih/capek, kekenyangan karena baru habis makan dan kelaparan. 3. Ketika melakukan hubungan seks keduanya harus telanjang bulat dan ditutupi oleh selimut. 4. Tidak berbuat gaduh dengan suara-suara yang berisik (maksudnya tidak seperti kucing yang lagi kawin :D). 5. Sebelum melakukan hubungan seks/penetrasi, harus terlebih dulu bercumbu dan bersenda gurau agar masing-masing pihak bisa releks dan siap untuk menyantap menu utamanya. 6. Ketika akan penetrasi, bacalah Basmalah, surah Al-Ikhlas, takbir dan tahlil kemudian bacalah doa yang artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Tinggi Lagi Maha Besar. Ya Allah, jadikanlah ia zuriat yang baik, jika engkau mentakdirkan ia keluar dari sulbiku. 7. Disarankan kepada suami agar bisa mengatur tempo, agar tidak cepat ejakulasi supaya nafsu syahwat istri bisa terpuaskan atau jangan terlalu lama karena istri bisa kecapian dan kesakitan. Kalau bisa orgasme bersamaan agar puncak kenikmatan seksual bisa dinikmati bersama-sama. 8. Kalau suami mampu, aktivitas seks dilaksanakan 4 hari dalam seminggu. Minimal satu kali dalam seminggu, dan seafdol-afdol hari/malam dalam hubungan seks adalah malam Jum'at atau hari Jum'at. 9. Ketika telah selesai ronde pertama dan ingin melanjutkan ronde kedua, maka alat kelamin harus dicuci dulu. 10. Setelah selesai melakukan hubungan seks, segerakanlah mandi wajib/junub. Kalau tidak bisa, basuhlah/cucilah kemaluan/alat vital dan kemudian berwudhu. . . Sumber: http://ummuammar88.wordpress.com/2012/04/23/malam-pertama/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun