Mohon tunggu...
Bunda Iyank
Bunda Iyank Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

just an ordinary mom, wish to have an extra ordinary family hobi baca semua jenis bacaan yang asyik, punya banyak teman n saudara...enjoy life

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

kalau bicara jaga lisanmu, jika menulis jagalah bahasamu

27 September 2011   13:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:34 2291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

lidahmu adalah pedangmu mulutmu adalah harimaumu Ungkapan atau peribahasa diatas seringkali kita dengar sejak zaman kita duduk di bangku sekolah bahkan hingga kini masih terus saja terngiang. Dan ungkapan seperti itu memang seperti wasiat dari orang -orang sebelum kita agar kita lebih berhati-hati dalam menjaga lisan kita. Tak ada manusia yang sempurna, itu memang benar adanya namun ta ada salahnya kan kalau kita berusaha dalam berkata dan bertindak tidak menyindir atau menyakiti seseorang. Perselisihan serta pertikaian seringkali kita temui di sekitar kita dan jika teliti lebih dalam persoalan yang mencuat berapa persen terbesar terjadinya akibat salah paham dari omongan-omongan ringan yang secara sadar atau tidak terlontar dari salah satu panca indra kita sendiri yaitu mulut dan lidah. memang lidah tak bertulang... manis di bibir mengucap kata... syair-syair lagu diatas rasanya cukup mewakili betapa besarnya peran panca indera kita namun fungsinya pun akan menjadi bumerang untuk diri kita sendiri jika kita sebagai pemiliknya tak pandai menjaganya. Rasanya di tiap titik kehidupan kita tak ada satupun dari ciptaanNya yang tak berfaedah, semuanya saling berhubungan satu dengan yang lain. Sakit sariawan yang kita alami awalnya mungkin cuma diakibatkan pendarahan di gusi namun efek lain yang timbul bisa saja ke tenggorokan, telinga bahkan lidahpun terasa hambar serta bau mulut menjadi tak sedap. Seiring berkembangnya zaman salah paham serta perselisihan juga acapkali kita temui bukan hanya di dunia nyata namun juga merambah ke dunia maya. Adanya fasilitas jejaring sosial seperti facebook dan twitter memudahkan orang untuk menumpahkan kekesalan, amarah bahkan cacian jika mereka dalam kondisi bad mood, tanpa mereka sadari bahwa di dunia maya mereka bukan hanya terhubung dengan satu dua orang namun seindonesia bahkan seluruh dunia bisa membacanya. Seperti halnya sebuah pisau, fungsi jejaring sosial terkadang malah dijadikan kambing hitam padahal penciptanya sendiri telah bersusah payah menciptakannya untuk memudahkan kita untuk berbagi tapi apakah kita sendiri yang mencirikan diri kita sendiri dengan tulisan kita? ,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun