Mohon tunggu...
Bunda Khadijah
Bunda Khadijah Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

I am Indonesian, married, mother of 3, moslem...: "Mari Tegakkan Shalat."

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Idul Adha, Minyak Samin, dan Mitos Keperkasaan Pria Saudi

4 November 2011   22:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:03 11517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

[caption id="attachment_141693" align="alignleft" width="150" caption="Minyak Samin atau Pure Ghee"][/caption] IDUL ADHA Idul Adha sudah diambang mata.  Hari Raya Besar bagi umat Islam ini identik dengan Acara Potong Hewan Kurban. Kebiasaan kami di Madinah, selain membeli Hewan Kurban untuk dibagikan kepada Mustahiq Zakat (Yang berhak menerimanya), juga membeli extra minimal satu ekor kambing untuk keperluan mengadakan azumah (perjamuan) Iedul Adha.  Perjamuan dilaksanakan mulai tanggal 10 malam julhijah sampai tanggal 13 malam julhijah.  Tamu-tamu yang datang ke rumah disuguhi makanan utama dari bahan olahan daging kambing.  Bila menemukan tamu yang tidak makan daging kambing, terpaksa disediakan hidangan utama lainnya dari ayam. Seperti di belahan dunia lainnya, di Madinah Idul Adha merupakan hari penting sebagai waktu yang khusus  untuk bercengkrama dengan saudara maupun kawan.  Lengkap dengan acara bakar sate, celotehan riang anak-anak, gumaman ibu-ibu mengobrol, itulah salah satu potret kegiatan kami merayakan Idul Adha di Madinah. MINYAK SAMIN. Pada saat - saat menjelang Idul Adha, benak terpikir potret rutin dari acara potong hewan kurban, yaitu Bertumpuk-tumpuknya Lemak Kambing, maupun Sapi. Di Timur Tengah, ibu-ibu sejak jaman dahulu kala, mengolah secara tradisional, lemak-lemak kambing atau sapi ini menjadi minyak hewani yang terkenal disebut minyak  samin.  Sekarang sudah banyak diproduksi secara massal berskala industri, sehingga minyak samin atau pure ghee mudah ditemukan di setiap toko maupun gerai supermarket. [caption id="attachment_141694" align="alignleft" width="150" caption="minyak samin yang selalu tersedia di rumah (dok.dapur pribadi)"][/caption] Di rumah saya selalu tersedia cadangan minyak samin.  Saya biasa membeli minyak samin dari sapi, karena menurut saya yang berasal dari lemak kambing aromanya terlalu kuat mempengaruhi wangi masakan.  Minyak samin digunakan mulai dari masak nasi putih, sayur, daging, sampai bikin  kue atau penganan. Kenapa kami di Madinah banyak menggunakan minyak samin ? mungkin alasannya tradisional saja, sudah digemari oleh ibu-ibu sejak dulu, tujuannya untuk membuat masakan lebih lezat, lebih gurih.  Sekarang fungsi itu sebenarnya sudah bisa disubstitusi oleh mentega maupun margarine.  Tapi di Saudi sudah demikian cita rasa kulinernya, sehingga tetap lebih banyak menggunakan minyak samin daripada mentega. [caption id="attachment_141695" align="alignleft" width="150" caption="Contoh Minyak Samin Buatan Tangan seorang Ibu dari Cairo, aromanya lebih tajam, dan harganya pun lebih mahal."][/caption] Walau minyak samin sudah diproduksi dalam skala industri dengan packing dan merk bermacam-macam, namun sampai saat ini masih banyak ibu-ibu di pelosok-pelosok daerah Timur Tengah, Mesir, Tunisia, Maroko, Aljazair, masih membuat minyak samin sendiri. Beberapa waktu lalu saya mendapatkan minyak samin buatan tangan (home industri) dari seorang ibu tua dari Cairo, Mesir.  Beliau membuatnya dari lemak sapi, aromanya, wow sangat kuat.  Kalau dibandingkan di tanah air, saya teringat minyak nabati seperti minyak kelapa asli (istilah sunda,minyak keletik) yang merupakan home industri pula, bila dibandingkan dengan minyak yang ada di pasaran, aroma minyak kelapa buatan tangan ibu-ibu di desa-desa  ini lebih kuat, sehingga harganya pun lebih mahal pula. MITOS KEPERKASAAN PRIA SAUDI Beberapa waktu lalu saya membaca postingan seorang kompasianer yang meyakini minyak samin sebagai salah satu kunci keperkasaan Pria Saudi....Saya merasa geli dengan keyakinan tersebut.  itu hanya mitos. Saya tinggal bergaul di berbagai kalangan masyarakat Madinah sudah hampir 11 tahun.  Tidak benar minyak samin menjadi faktor keperkasaan pria Saudi.  Yang nyata jelas-jelas faktanya, minyak samin telah menjadi faktor tingginya tingkat obesitas (kelebihan berat badan) di Arab Saudi.  Para ibu rumahtangga Saudi yang sudah menyadari bahaya minyak samin untuk kesehatan dan problem obesitas , sekarang secara sadar sudah mengurangi penggunaan minyak samin dalam memasak nasi, daging, ataupun membuat kue/sweet. Fakta yang jelas ada, minyak samin dalam makanan, telah meningkatkan kadar lemak dalam tubuh.  Akibatnya banyak sekali  mengerikan bagi kesehatan.  Sebagai contoh akibat obesitas, rata-rata orang Saudi menderita penyakit kolesterol dan diabetes.  Pada penderita kolesterol  banyak yang berakhir dengan stroke.  Sedangkan pada penderita diabetes akut telah memicu timbulnya penyakit lain, seperti gagal ginjal, jantung, lever, dan rabun mata. Saya mendapatkan banyak pengakuan dari ibu-ibu Saudi di sekeliling saya, bahwa akibat menderita diabetes, pada usia 40-an pun sudah menurunkan kemampuan sex baik pria maupun wanitanya.  Keperkasaan menurun, bahkan pada penderita diabetes akut, bisa mencapai kerusakan setingkat impotensi.  Fakta ini menyebabkan konsumsi obat-obat keperkasaan bagi pria cukup tinggi di Arab Saudi. Jadi masih percayakah anda bahwa minyak samin merupakan kunci keperkasaan Pria Saudi ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun