Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

"Earth Hour" Sudah Dekat, Ini Aksiku, Mana Aksi 'Ta?

14 Maret 2017   11:07 Diperbarui: 17 Maret 2017   08:00 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertemuan komunitas-komunitas untuk persiapan aksi Earth Hour | dokumentasi pribadi

Ingatkah kita akan seruan 'EARTH HOUR' yang dicanangkan setiap tahun sekali, yaitu di setiap bulan Maret?

Hari Minggu lalu, tanggal 12 Maret, mewakili komunitas Linihijau,saya menghadiri pertemuan persiapan aksi Earth Hour 2017 Makassar ini. Saat itu hadir beberapa komunitas – saya hitung ada sekitar 25 perwakilan komunitas yang hadir yang kehadirannya diharapkan dapat menggerakkan aksi Earth Hour ini lebih dahsyat lagi, dan pelibatan ini tidak hanya mengarah kepada kaum muda tetapi pelbagai lapisan masyarakat dengan penggeraknya adalah komunitas-komunitas terutama mereka yang tergabung dalam kepanitiaan aksi Earth Hour ini.

Lebih dahsyat? Mengapa perlu hingga lebih dahsyat lagi?

Kegiatan Earth Hour yang terkenal dengan ikon 60+ hour, menekankan tentang gerakan penghematan yang sangat penting bagi masyarakat luas, di sekitar kita, di seluruh Indonesia, hingga di tingkat internasional, oleh sebab itulah aksi Earth Hour ini digerakkan di pelbagai belahan bumi kita, termasuk di Makassar.

Aksi 60+hour menekankan pada kampanye atau penyebar luasan informasi (campaign/kampanye) tentang: penghematan listrik dan air, anjuran menggunakan transportasi publik, menghindari penggunaan kantong plastik serta bijak dalam penggunaan tissue dan kertas. Aspek-aspek tersebut memang merupakan aspek yang sangat krusial perlu menjadi perhatian kita semua.

Bila tahun 2016 lalu Earth Hour mengambil tema Reforest-action (aksi yang berhubungan dengan upaya penghutanan kembali), maka di tahun 2017 ini, aksi Earth Hour mengambil tema OCEAN – laut atau samudera dengan penekanan pada aksi ‘sea to sea’. Mengapa? Karena hal yang sedang serius dihadapi terkait sumber daya laut kita adalah permasalahan illegal fishing (penangkapan ikan tak berizin) dan terumbu karang. Disamping tentunya faktor-faktor lain yang telah disebutkan di atas.   

Di Makassar, aksi Earth Hour akan diadakan pada tanggal 25 Maret 2017. Aksi yang sudah merupakan pelaksanaan tahun keenam kalinya ini akan dimulai dengan aksi long march (sekitar pukul 16.00 WITA) yang kemudian dilanjutkan dengan pemadaman listrik selama satu jam (inilah arti dari ikon 60+ hour) – diseluruh wilayah Kota Makassar,dari mulai pukul 20.30 – 21.30 WITA. Kegiatan yang melibatkan komunitas-komunitas yang berada di Kota Daeng serta masyarakat umum ini akan dibuka dan dihadiri oleh Walikota Makassar, Danny Pomanto.

Tiga hal aksi utama Earth Hour 2017 di Makassar yang akan berpusat di Pantai Losari, yaitu: long march, pemadaman listrik selama satu jam serta car free night – bebas kendaraan bermotor di sekitar pusat pelaksanaan kegiatan (di Pantai Losari dan sekitarnya).

Aksi seperti Earth Hour ini sangat penting sebagai ‘reminder’atau pengingat bagi kita semua untuk terus-menerus memperhatikan apa upaya-upaya yang bisa kita lakukan untuk menjaga agar lingkungan kita, bumi kita yang sudah berumur sangat tua ini dapat tetap sehat dan terawat. Hal tersebut tidak akan terlaksana tanpa partisipasi kita semua. Pasca aksi Earth Hour akan lebih bermakna bila kita dapat terus giatkan penghematan serta apa-apa yang telah dikampanyekan selama aksi Earth Hour ini seterusnya, sebagai bagian dari rutinitas berkehidupan kita. Kampanye 60+ hour bertujuan kearah itu. Kita semua harus berpartisipasi, saat aksi itu diadan dan setelahnya, tidak bisa tidak. 

Dalam kesempatan itu, saat pertemuan saya, mengajukan usul agar kampanye yang dilakukan saat long march dapat mencapai sasaran (yaitu masyarakat luas) dan mudah dimengerti, seperti selama long march, para peserta aksi meneriakkan yel-yel (serta gerakan-gerakan yang mudah dan dapat menarik perhatian masyarakat) yang sudah ditentukan oleh panitia, alat peraga kampanye yang bertuliskan kalimat berbahasa Indonesia serta timeline acara/kegiatan yang rapih dan teratur (termasuk saat diperbolehkannya promosi kegiatan oleh para komunitas yang berpartisipasi dalam kegiatan itu). 

Termasuk mungkin baik juga bila sebelum pelaksanaan kegiatan, semua hotel, toko maupun rumah tinggal yang berada di sekitar Pantai Losari dapat dilakukan pendekatan yang persuasif kepada mereka agar bersedia memadamkan listriknya – hanya untuk satu jam saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun