Mohon tunggu...
budi prakoso
budi prakoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - mari jaga kesehatan

seorang yang gemar berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Membangun Konsolidasi Keberagaman Indonesia

27 Juli 2017   21:03 Diperbarui: 27 Juli 2017   22:18 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Bhineka - http://lingkarannews.com

Keberagaman di Indonesia bukanlah buatan manusia, namun merupakan anugerah Tuhan kepada masyarakat Indonesia. Meski demikian, ada saja pihak-pihak yang tidak menginginkan Indonesia damai, dengan selalu mempermasalahkan keberagaman. Mereka selalu mempersoalkan perbedaan, dan merasa dirinya paling benar. Padahal, Indonesia merupakan negara demokrasi yang sangat mengedepankan keberagaman. Indonesia merupakan negara majemuk, yang mempunyai banyak suku, budaya dan adat istiadat.

Seperti kita tahu, potensi terganggunya keberagaman di Indonesia sangat besar sekali. Dalam pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu, menjadi bukti nyata, banyak orang terprovokasi oleh sentimen SARA. Hanya karena berbeda pilihan, masyarakat bisa terprovokasi untuk saling membenci. Hanya karena memilih paslon yang berbeda agama, dianggap sebagai pihak yang berseberangan dan harus diluruskan. Anggapan semacam inilah yang sebenarnya menodai keberagaman yang ada di Indonesia. Bahwa semua orang, apapun agamanya dan latarbelakangnya, mempunyai hak dan kewajiban yang sama di bumi Indonesia.

Provokasi semacam yang terjadi di pilkada Jakarta kemarin, tidak menutup kemungkinan bisa kembali terjadi, pada pilkada-pilkada berikutnya. Untuk itulah, perlunya kesadaran bersama, untuk menolak provokasi yang bisa mengganggu keberagaman. Perlu komitmen bersama untuk bergandengan tangan, merekatkan konsolidasi keberagaman yang ada di Indonesia. Biarlah orang Jawa melakukan tradisi Jawa dengan tenang, biarlah orang batak dengan tradisinya, ataupun suku lain dengan berbagai macam tradisinya. Begitu juga dengan orang Islam, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu dan aliran kepercayaan, biarlah ada dan tetap menjalankan ibadah dengan tenang. Itulah Indonesia. Berbeda-beda tetapi tetap satu.

Keberagaman di Indonesia bisa menjadi anugerah, tapi juga bisa menjadi ancaman. Anugerah jika semua orang bisa hidup berdampingan, saling menghargai dan tolong menolong. Sehingga terciptanya kerukunan antar umat beragama. Namun ancaman jika semua orang selalu mencari perbedaan dalam keberagaman. Akhirnya yang terjadi adalah ujaran kebencian merebak dan tindakan intoleran meningkat. Kalau sudah begini, masyarakat akan mudah diprovokasi dengan informasi yang tidak jelas sumbernya. Akibatnya, potensi konflik di tingkat masyarakat akan semakin besar.

Apa yang akan terjadi jika Indonesia yang tenteram dan damai ini, berubah menjadi negara konflik seperti di Irak, Suriah ataupun Palestina. Tidak benar atas nama apapun, menerapkan jihad dengan cara kekerasan di Indonesia. Bahkan banyak mantan teroris yang telah meninggalkan jalur teror, menyatakan konsep jihad yang diusung ISIS dan jaringan teror yang ada saat ini sudah melenceng.

Indonesia mempunyai dasar negara Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila ini, harus mampu menjadi perekat keberagaman. Pancasila tidak boleh menjadi pemecah belah keberagaman yang ada. Karena itulah, semua warga negara Indonesia harus menjunjung teguh dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting agar banyak tangan saling merekatkan diri, demi terciptanya konsolidasi keberagaman di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun