Mohon tunggu...
budi prakoso
budi prakoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - mari jaga kesehatan

seorang yang gemar berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjaga Pancasila Sesuai Perkembangan Zaman

24 Agustus 2017   19:06 Diperbarui: 24 Agustus 2017   19:10 2824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjaga Pancasila (khusnulcyl.blogspot.co.id)

Seiring perkembangan zaman, berbagai budaya telah mempengaruhi gaya hidup seseorang. Ketika film korea begitu mendunia, mendadak semua cara berpakaian anak muda menjadi korea. Begitu juga dengan perkembangan gadget. Begitu ada produk baru keluar, langsung saja banyak yang membelinya. Perkembangan teknologi memang mempengaruhi bagaimana gaya hidup seseorang. Melalui smartphone, kita bisa mengakses informasi, mencari teman, mencari produk yang kita suka, hingga memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Generasi muda kita saat ini juga banyak yang ingin eksis di dunia maya. Setiap detik banyak sekali masyarakat yang ingin melampiaskan uneg-uneg nya di dunia maya. Masyarakat kita juga begitu senang sekali melakukan selfie menggunakan smartphone. Kebiasaan yang mendunia itu telah menjadi gaya hidup tersendiri bagi generasi saat ini.

Memang, setiap generasi mempunyai masanya sendiri. Kita mengenal ada istilah generasi C, yang hidup dalam rentang waktu 1965 hingga 1976. Kita juga mengenal generasi Y, yang hidup dalam rentang 1977 hingga 1997. Dan generasi yang hidup pada era 1998 hingga sekarang ini, lebih akrab disebut sebagai generasi Z atau generasi milineal. Generasi saat ini sangat dekat dengan yang namanya teknologi. Tak heran jika banyak hal dilakukan melalui kecanggihan teknologi.

Hal yang sama juga dilakukan oleh kelompok radikal, yang sering memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan paham radikalisme dan terorisme. Mereka begitu masif menuliskan status, membuat gambar, hingga menebarkan kebencian untuk meneror seseorang. Akibatnya, konflik di level masyarakat pun tak bisa terhindarkan. Dan kalau hal ini terjadi, tentu negeri ini yang dirugikan. Seharusnya bisa hidup berdampingan dalam keberagaman, bukan berdampingan untuk saling bertentangan.

Sebagai generasi milineal, semestinya kita juga harus berkontribusi memberikan pesan damai di media sosial. Kita juga harus aktif menuliskan status yang menyejukkan, bukan hal yang memprovokasi. Ingat, Indonesia tidak mengenal budaya kekerasan seperti yang sering ditunjukkan kelompok radikal. Indonesia justru sangat menjunjung tinggi keberagaman, mengedepankan toleransi dan kerukunan antar umat.

Saat ini, ada saja upaya orang untuk mengganggu eksistensi Pancasila. Ironisnya, yang mengganggu tersebut justru berasal dari dalam negeri. Bagaimana mungkin warga negara sendiri mempertanyakan ideologi negaranya? Padahal, Pancasila terbukti mampu menjadi perekat keberagaman di Indonesia. Dan sebagai generasi penerus bangsa, semestinya kita menjadi generasi yang toleran. Lihat yang terjadi saat ini, banyak sekali generasi muda yang menjadi korban perekrutan kelompok radikal. Banyak diantara mereka yang menjadi pelaku bom bunuh diri.

Jika generasi dulu mempertahankan Indonesia dengan mempertaruhkan nyawa, generasi saat ini harus lebih berani. Tidak perlu harus menyetorkan nyawa, tapi harus kreatif, inovatif dan tetap mengedepankan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan nenek moyang. Generasi penerus harus mampu menjadi generasi penjaga Pancasila. Generasi milineal jangan hanya paham dan update soal kemajuan teknologi, tapi juga harus membekali diri dengan ilmu pengatahuan, pemahaman agama dan wawasan nusantara. Untuk mewujudkan hal itu, tidak perlu dengan cara yang sulit. Cukup dengan menyesuaikan perkembangan jaman, seperti ketika generasi milineal yang selalu memanfaatkan kecanggihan teknologi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun