Mohon tunggu...
Budhi Wiryawan
Budhi Wiryawan Mohon Tunggu... profesional -

mengikuti kemana darah ini mengalir....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selingkuh Pagi

31 Maret 2013   06:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:58 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

seperti tertulis di langit
seperti terpahat di tanah
seperti tercukil di mata
seperti terkubur  di hati
seperti menguap lalu merubah wujud
menyublim, menjadi lingkaran maya

ia cinta pertama yang kemudian dimatikan oleh pagi.
diakhirkan oleh pagi pula
lewat kabut pagi,
selesai sampai di situ
karena pacarnya ketahuan selingkuh
di pagi hari pula

setiap minggu pagi,
baginya adalah tragedi hati
yang tak gampang begitu saja
digantikan, dengan momen apapun
termasuk sarapan pagi kali ini

Dara, ternyata wajahmu tak pernah bisa
mewakili pagi yang sesungguhnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun