Mohon tunggu...
Humaniora

Aku Ingin Menjadi Seseorang!

13 April 2017   06:09 Diperbarui: 13 April 2017   14:30 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pembelajaran anak usia dini di Indonesia sangat penting untuk di bahas, karena sebenarnya variasi dalam pembelajaran sangat dibutuhkan baik pada anak maupun remaja. Berbagai pembelajaran dapat dilakukan untuk menunjang rangsangan sel motorik pada anak. pembelajaran tidak hanya dilakukan dengan penyampaian  materi maka dari itu anak juga memerlukan gerak pada setiap pembelajarannya. Termasuk permainan role play yang bertujuan untuk metode pengembangan pembejaaran anak.

Dengan nilai-nilai positif yang terdapat didalam role play juga membantu anak dalam  permasalahan yang akan diatasinya ketika dewasa, Permainan role playjuga bertujuan untuk membentuk karakter anak yang dimulai sejak dini. Keterlibatan anak pada permainan ini, bisa menciptakan  baik perlengkapan emosional maupun intelektual pada masalah-masalah yang ada. Permainan peran ini sangat bermanfaat bagi metode pembelajaran pada anak.

Melalui bermain peran anak-anak dapat belajar menggunakan konsep peran. Menyadari adanya peran-peran yang berbeda dan memikirkan perilaku dirinya dan perilaku orang lain. Walaupun begitu, guru ataupun pembimbing sedikit banyak menghawatirkan peran maupun perilaku yang dimainkan anak, sehingga ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika bermain peran.

  • Ketika seorang anak suka bermain perang. Bagi para pengasuh, hal yang paling dicemaskan dari bermain peran adalah bermain perang-perangan.menggunakan pistol dan pedang. Penelitian mengenai hal ini sudah banyak dilakukan, namun para ahli masih belum menemukan kesepahaman tentang apakah anak diperbolehkan memainkannya atau tidak. Jika anda tidak ingin membeli mainan perang, tidak apa-apa. Apapun keputusan anda, yang paling penting adalah membantu anak memahami bahwa menyakiti orang lain adalah salah.( Caroline Young,2009)
  • Sebagian besar anak hanya memerlukan sedikit dorongan untuk bermain peran. Melihat buku cerita bersama-sama, atau buku tentang orang tua serta pekerjaannya, dapat menjadi titik awal bagi mereka yang membutuhkan bantuan ide.
  • Jika melibatkan beberapa orang anak, mereka perlu tahu cara bekerja sama agar pertunjukan berjalan lancar. Apa yang akan mereka peroleh dari pengalaman tersebut, diharapkan, senilai dengan kesabaran guru serta usaha keras mereka.
  • Menyediakan perlengkapan. Untuk banyak peran, perhiasan dan tas dapat diperoleh dari toko-toko murah. Begitu pula potongan bahan yang bisa dibuat menjadi sarung. Terkadang, permainan anak akan lebih hidup jika tersedia banyak perlengkapan pendukung yang lebih spesifik.
  • Perlengkapan dapat menjadi menjadi pendukung permainan. Biasanya boneka dan perkakas dokter mainan memberi keleluasaan lebih dalam bermain peran. Barang-barang ini cukup dibuat dengan bahan-bahan seperti kardus, selendang, dan topeng sederhana.
  • Role playmembutuhkan waktu yang relatif banyak sehingga guru harus mempunyai kreatifitas yang tinggi, karena dengan guru yang kreatif proses ini menjadi tidak membosankan.

Guru maupun orang tua adalah tempat untuk anak-anak menumpahkan apa yang mereka alami. Sehingga baik guru maupun orang tua harus mempunyai metode yang benar ketika proses pembelajaran anak, guna untuk mengatasi berbagai masalah yang ada dalam diri anak itu sendiri. Pembimbing yang pintar  dalam mengatasi anak akan menjadikan anak cerdas dalam beberapa hal yang kecil namun bermanfaat bagi kehidupan mereka kelak ketika dewasa.

Gunakanlah metode role playini sebagai metode pembelajaran bagi anak usia dini, karena pada metode role play sendiri dapat diterapkan berbagai cara untuk membuat kedekatan pada anak-anak. Kedekatan ini akan memberikan pengaruh yang positif baik hubungan anak dengan lingkungan sekitar maupun sosial mereka. Oleh sebab itu metode role playperlu dalam penyampaian materi pembelajaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun