Mohon tunggu...
Lyfe

Introspeksi Kehidupan Anak Masa Kini

12 September 2017   06:53 Diperbarui: 12 September 2017   08:28 1448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Modernisasi membawa berbagai dampak pada umat manusia, termasuk juga anak-anak yang akan menjadi generasi kehidapan selanjutnya. Kelangsungan hidup mereka bergantung pada pengasuhan  yang telah dilakukan mulai masa pertumbuhan ini oleh orang-orang sekitarnya terutama orang tua. seperti yang sudah kita ketahui, masa ana-anak adalah masa Golden Egg dimana istilah pasti sudah tidak asing bagi kita semua yang mempunyai arti masa keemasan. Dimana anak mempunyai kapasitas kecerdasan mencapai 50% hingga 80%.

Berbagai berita mengenai masalah anak usia dini banyak membahas tentang kesehatan, keluarga dan pengasuhan anak, pendidikan, budaya, dan jender.

Kesehatan

Kesehatan anak terancam dari berbagai sebab seperti kemiskinan, AIDS, kelaparan, perawatan kesehatan yang buruk, kekurangan gizi dan olah raga. Kebiasaan juga berpengaruh besar terhadap kesehatan anak. Seperti pola makan, pengaturan kebiasaan yang mengandung unsur jasmani, dan gaya hidup yang telah dijalaninya sejak usia dini. Dari pola kesehatan, dapat mengembalikan sebagian masalah kehidupan yang tengah terjadi pada anak usia dini.

Keluarga

Seperti tulisan saya sebelumnya, yang membahas tentang berkarir dan menjadi ibu. Dengan kedua orang tua yang sibuk bekerja, otomatis waktu kebersamaan yang diperoleh anak semakin berkurang sehingga kualitas pengasuhan kurang maksimal. Pengasuhan maksimal mungkin malah sering didapatkan dari pengasuh yang telah disewa oleh orang tua,  yang mengakibatkan tingkat pengertian kepada orang tua menurun dan pengertian kepada pengasuh lebih tinggi. Bahkan yang lebih tragis yaitu ketika pengasuh memperlakukan anak secara kasar sehingga berpengaruh besar pada psikologi anak tersebut.

Pendidikan

Kerika anak melakukan interaksi disekolah, sering terjadi berbagai masalah yang membuat emosi anak mulai bermunculan. Tentu sebagai orang tua akan ada rasa khawatir tersendiri, akan tetapi, anak yang sukses yaitu anak yang dapat menyelesaikan masalahnya sendiri. Dengan pengalaman-pengalaman yang didapatkan tanpa sengaja mereka akan menanamkannya dalam memory sehingga pada waktu dewasa mereka akan lebih terlatih dalam hal sosio emosianalnya. Orang tua hanya sebagai pengawas yang akan memberi arahan pada langkah yang akan diambil oleh anak, tampa ada campurtangan secara langsung.

Budaya

Budaya yang ada di indonesia memanglah sangat kental,  namun sering kali dalam pendidikan pengasuh maupun orang tua memberikan pengertian yang kurang logis terhadap tindakan pelarangan yang akan dilakukan oleh anak. Anak yang terbiasa menerima alasan yang logis, akan lebih terbiasa berfikir secara konkret dan dapat tertanam hingga mereka dewasa.  

Mungkin dengan adanya intropeksi-intropeksi yang didilakukan sejak dini, akan menambah kulitas anak untuk kedewasaan mereka guna menunjang kehidupan yang lebih baik. Semoga bermanfaat..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun