Mohon tunggu...
Didi Susanto
Didi Susanto Mohon Tunggu... -

Kuliah : UNSOED Faklutas Biologi Saya menyukai dunia videografi dan bercita-cita bisa dapat masuk pertelevisian..

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Warga Jakarta Berharap Transportasi Murah

7 Juni 2017   20:15 Diperbarui: 7 Juni 2017   20:34 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta merupakan kota magnet pekerjaan. Mulai dari barang tak berharga menjadi bernilai, barang yang sederhana menjadi berkualitas merek. Namun kota yang katanya megapolitan banyak menyimpan masalah seperti berkuasanya preman, macet, kotor, polusi. Macet salah satu masalah yang tidak terselesaikan. Latar belakang ini kemudian memunculkan peluang bisnis transportasi online.

Sebut saja tiga perusahaan yang saya plesetkan menjadi jalan, kejar dan pungut merupakan perusahaan online yang mendominasi utamanya di Jakarta. Berbagai penawaran menarik ditawarkan untuk menjadi mitra mulai dari bonus dan pendapatan yang lebih baik. Namun apakah semua orang mengetahui problem dalam bisnis online tersebut. Beberapa kali saya mewawancarai dan menguji kebenarannya. Jika ditanya mana diantara tiga perusahaan tersebut yang lebih baik. Peringkat pertama yaitu jalan, kemudian kejar dan terakhir pungut.

Pemikiran saya pun menjalar untuk mengetahui dari mana sih untungnya perusahaan tersebut. Setelah dirunut akhirnya model uang elektronik menjadi pemasukan utama bisnis tersebut. selain itu ada juga model bonus promo yang sisanya akan dibayarkan oleh pihak perusahaan. Metode uang elektronik tersebut sama saja berprinsip seperti menabung. Teman saya pun berceloteh nabung ya di bank atuh, bagaimana jika perusahaan tersebut koleps, maka pengembalian duit elektroniknya kan susah karena tidak ada aturan jelasnya. Selain itu management yang baik biasanya juga mengambil keuntungan dari bagi hasil perusahaan dengan driver secara jelas seperti 80% driver dan 20% untuk perusahaan.

Fenomena hits tersebut dikarenakan, warga Jakarta menginginkan sistem transportasi yang murah dan kalo bisa gratis. Lihat saja sekitar kalian kawan atau keluarga pastinya yang menggunakan jasa bisnis online berburu yang namanya bonus. Lebih mirisnya tidak hanya golongan orang miskin tapi rumah elit pun memakai bonus promo yang ditawarkan. Tidak salah penggunaan promo yang dilakukan, namun apakah kita berpikir jauh apakah driver untung atau dirugikan. Padahal problem seperti transfer yang tidak jelas, saldo yang berkurang atau akun hangus jelas merugikan si driver. Saldo yang telah dikumpulkan lama merupakan jerih payah hasil jasa yang diberikan kepada kita sebagai penumpang. 

Management yang baik bagi perusahaan merupakan yang memperhatikan pekerjanya dan tidak berprilaku curang. Pagi itu saya berjalan untuk mengetahui benar atau tidak cerita tetangga saya sebagai driver online. Cerita tersebut terjawab kebenarannya bahwa problem yang sering dihadapi menjadi driver online adalah transfer rekening, hilangnya bonus tiba-tiba sampai diblakclistnya akun. Namun tidak hanya driver, penumpang pun mungkin pernah dirugikan. 

Pengalaman ini didapat dari kawan yang menggunakan metode pembayaran uang elektronik (*-pay). Penumpang yang melakukan pemesanan dan kemudian driver yang telah datang dan menunggu lama sampai tidak bertemunya penumpang setelah melalui prosedur kerja yang benar, maka driver dapat melakukan perjalan fiktif yang kemudian duit elektronik kita berkurang 100% cost perjalanan. Padahal jika merunut kebijakan transportasi misalnya kereta ketika alat transportasi telah siap jalan biasanya cost perjalanan akan hangus 100%. Akan tetapi penumpang yang telah berjanjian dana yang hilang harusnya 70-80% dari harga. 

Aturan yang jelas dan terikat yang diatur oleh ketenaga kerjaan seharusnya lebih diperhatikan dalam bisnis tersebut. Lalu apakah kalian tidak miris kepada pengemudi jika ada kejadian tersebut. Jika management bisnis online tersebut baik itu tidak masalah, tetapi menjadi masalah ketika management kacau. Lalu kenapa sampai saat ini mereka masih bertahan?? Ini hasil analisis saya karena sebagian besar driver mau bekerja apalagi di usia yang telah tua. Jadi mulai bijak kita kapan menggunakan pay dan cash.

Mungkin tulisan ini buat rekomedasi bacaan yang baik dan keprihatinan saya sebagai pendengar yang baik dari Abang ojek online. Mohon untuk diluruskan jika ada yang salah.

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun