Mohon tunggu...
Bambang Kuncoro
Bambang Kuncoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Wisdom. URL https://www.kompasiana.com/bkuncoro

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Cedera, Darah, Dana, dan Gunung Es Pembinaan Atlet

12 September 2019   14:15 Diperbarui: 13 September 2019   17:01 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"When you got people behind you, you can do whatever. And you Just work harder than your opponent." --Kevin Durant, MVP NBA

Sehari setelah Hari Olahraga Nasional (Haornas), Cabor Speed Skating (Sepatu Roda Cepat) mengadakan Kejuaraan Pra PON-Papua-2020 di Rink Arena International Grand Wisata, Tambun Selatan. Kejuaraan ini merupakan Babak Kualifikasi terakhir yang hasilnya akan menjadi gambaran dan menentukan kuota jumlah atlet tiap Pengurus Daerah (Pengda) yang bisa mengikuti PON ke-20 Papua.

Sebanyak 17 Provinsi/Pengda menurunkan atletnya untuk berlaga di beberapa nomor yang dipertandingkan. Saat PON dilaksanakan tahun depan, gambaran peta kekuatan masing-masing daerah diharapkan tidak akan berbeda jauh. Begitu pun nama-nama atlet menonjol yang akan beredar nantinya adalah nama-nama yang sekarang bertanding. Sisa satu tahun ke depan akan difokuskan untuk memaksimalkan performance puncak tiap atlet, bukan untuk membina nama atlet baru.

Perebutan gelar juara nomor Putri 15 Km, 75 putaran, berlangsung sangat dramatis diwarnai kecelakaan dan pertumpahan darah. Di awal-awal putaran, 15 atlet mempertahankan kecepatan pada level menjaga stamina.

Umumnya seorang atlet memimpin di depan (pace setter) dan yang lainnya berbaris rapi di belakangnya untuk mengurangi koefisien gesekan (jika di cabor balap sepeda dikenal dengan istilah "Peloton").

Agar endurance dari awal hingga akhir bisa tetap terjaga, pace setter biasanya dilakukan bergantian, karena menarik peloton cukup menguras tenaga. Kadang-kadang ada atlet yang mencoba melakukan tarikan-tarikan percobaan sambil melihat kekuatan lawan.

Tiba-tiba pada putaran pertengahan salah seorang atlet putri di urutan ke enam terjatuh. Dan karena yang di belakang sangat rapat maka mereka tidak sempat menghindar, walhasil 10 atlet ikut jatuh beramai ramai saling bertindihan. Sedangkan lima atlet yang paling depan tanpa ada kendala langsung menggeber kecepatan meninggalkan yang lain untuk memperkecil peluang persaingan.

Atlet yang hanya lecet, memar atau bahkan tidak mengalami cedera, langsung bangun berdiri dan mengejar kelompok di depan meskipun posisi sudah jauh tertinggal. Pada kecelakaan ini atlet dari Sumatera Utara, Alifia mengalami patah tulang lengan.

Di antara atlet yang jatuh dan memar adalah 2 atlet putri DKI, Alifia Namasta (19 th) dan Naura Rahmadija (13 th). Dengan kejadian ini penonton makin bergemuruh dan histeris memberikan dukungannya agar mereka mengejar ketertinggalan. Walhasil kedua atlet tersebut sedikit demi sedikit berhasil mengejar ketertinggalan dengan mengerahkan seluruh tekhnik dan tenaga.

Menjelang beberapa putaran akhir, saat para atlet mengerahkan semua teknik dan tenaga untuk sprint, tiba-tiba ada seorang atlet lagi yang terjatuh tersungkur dengan muka melawan kerasnya beton lapangan. Atlet putri dari Jawa timur, Angel, mengalami rontok beberapa gigi depannya, dan sobek di dagu. Kecelakaan yang cukup serius. Darah sempat menggenangi lapangan dan atlet tersebut harus di bawa ke luar lapangan dengan kondisi tengkurap. Kali ini para atlet yang lain masih sempat menghindar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun