Judulnya dimaknai bukan sebagai niatan untuk sekolah (kata kerja) lagi (ada alasan tertentu), tetapi berkaitan dengan "sesuatu" yang berkaitan dengan sekolah (kata benda) ... muncul lagi. Heboh lagi.Â
Tapi kok tumben tidak banyak kompasianer yang menguliknya ? :)
Berkaitan dengan 5 hari sekolah.
Hayo, apa perlu dibuatkan laga tersendiri bagi yang pro dan kontra mengenai itu ? :)
Disini penulis tidak akan memperinci lebih lanjut dan mendalam mengenai serba-serbi seputar aturan terkait hal itu, tetapi mencoba untuk "melihat apa yang bisa dilakukan" dengan adanya peraturan tersebut.
Kalau 5 hari sekolah berarti hari Sabtu libur dong ?Â
Bisa iya, bisa tidak.
Bisa iya, bila pihak penyelenggara sekolah itu menginginkannya. Demikian pula sebaliknya.Â
Dalam artian bahwa hari Sabtu itu bisa dimanfaatkan para siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar lainnya. Seperti kegiatan ekstra kurikuler, bisa. Ingin memperdalam ajaran agama dengan mengikuti pembelajaran agama di rumah-rumah ibadah, bisa. Kegiatan Pramuka, bisa. Dimana ada dari kegiatan itu pada saat sebelumnya, dilakukan pada sore hari/malam hari.
Anak ijin keluar rumah sore hari hingga malam, bilangnya akan mengikuti pelajaran ekstrakurikuler. Tetapi kemudian ternyata ........ (sekalipun kita tiada maksud curiga tanpa alasan, tetapi 'gimana kenyataannya).Â
Err... bagi yang masih muda-muda, jangan 'nuding saya sebagai "pengkhianat" yah. :D Karena jamannya sudah berubah. Bandel dan nakalnya anak jaman dulu dan jaman sekarang, beda. Â Kalau jaman dulu, ketahuan merokok saja sudah dicap bandel dan nakal. Jaman sekarang ..., narkoba.Â