Mohon tunggu...
Bing Sunyata
Bing Sunyata Mohon Tunggu... Teknisi - Male

Pekerja di sebuah industri percetakan kertas (packaging) Tanggal lahir yang tertera disini beda dengan yang di KTP, begitu juga dengan agama. :) Yang benar yang tertera disni. Mengapa KTP tidak dirubah ? Satu aja ..., malas kalau dipingpong.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Negari Para Bodhi dan Naga (Hal. 27)

18 Agustus 2017   17:31 Diperbarui: 18 Agustus 2017   17:36 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Halaman 26 ...

"Hmmm..., untuk hidup memang perlu berjuang dan berharap, yah", Lesti berkata sambil menyeringai kecil.

"Heh..., dan juga jangan lupa setelah melalui itu semua di perjalanan, kita juga harus tetap melakukannya setelah sampai disana", Bara mengingatkan. "Yah, tetapi berbeda dengan yang lainnya, sesampainya disana kita harus bisa memecahkan masalah yang ada, agar perjalanan yang penuh resiko itu tidak tampak menjadi suatu kesia-siaan bagi yang lainnya".  

Ketiga rekannya yang lain mengangguk pelan.

"Apakah ada suatu masalah besar telah terjadi disana ?", Kila bertanya. Rupanya tidak semua staf mengetahui apa yang sedang terjadi disana.

"Yah, begitulah". "Karena itulah kami diberangkatkan kesana". "Entah apakah bisa disebut sebagai suatu keberuntungan atau apa", Parjo menjawab, dengan tidak menjelaskan masalah apa yang sedang terjadi. Bila semua staf tidak diberitahu, maka tentunya ada alasan khusus mengenai itu, hingga ia tidak bisa juga sembarangan mengumbar informasi.

"Apa yang kau maksud dengan ... suatu keberuntungan", tanya Lesti.

"Uhmm, 'gimana menjelaskannya yah ?" "Secara kasarnya, kita ..., berdasarkan tugas yang kita miliki, secara teori, akan menjadi manusia-manusia terakhir yang akan diberangkatkan kesana". "Dimana bila mengingat jumlah manusia yang ada saat sekarang, dan melihat antrian yang ada seperti itu ...", kata Parjo sambil melambaikan tangan ke arah antrian yang biasanya ada di luar ruangan. "Kemudian dengan masa kerja kita disini, ... yang mana mungkin beberapa dari kita akan memilih untuk tetap disini hingga batas umur maksimal, dimana ... pada saat itu tiba ... usia kita tidaklah lagi sesuai untuk memulai kehidupan yang baru yang penuh tantangan disana ...". "Maka dapat dikatakan kecil kemungkinannya bagi kita untuk dapat atau akan memilih pergi kesana". "Tetapi tugas yang kita terima ini, rupanya telah mengubah kemungkinan itu", lanjut Parjo sambil tersenyum sesudahnya. "Tidakkah itu merupakan suatu keberuntungan namanya ?"

"Yah, paling tidak ada seseorang yang berpikir positif bersama dengan kita saat ini", kata Emily sambil memandang kepada Lesti dengan nada meledek. Sepertinya ia hendak menyindir si Parjo terhadap kemuramannya sebelumnya.

"Heeh", sahut Lesti pendek. "Tetapi aku masih belum jua ketularan hal yang sama terkait dengan perjalanan yang kita lakukan". "Terutama mengenai masalah angkutan yang akan kita gunakan itu".

"Hei, paling tidak kau sekarang mengerti apa yang dipikirkan oleh sebuah bola di sebuah permainan baseball", Bara tersenyum lebar saat mengatakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun