Halaman 25 ...
"Oo.., uhm..., entah mengapa aku sekarang menjadi sedikit tidak yakin akan dapat tiba disana", Emily berkata dengan nada keraguan.Â
"Hei, relaks sajalah, memangnya mengapa engkau menjadi tidak yakin ?" "Apakah kau lupa bahwa tiap hari diberangkatkan belasan regu ?" "Dimana selama disini ... aku belum pernah mendengar ada berita kegagalan pengiriman", Lesti berkata sambil menyikut pelahan temannya itu, untuk menyemangatinya.
"Apakah kau melupakan bahwa kau belum setahun berada disini ?", Bara mengingatkan temannya. "Sebetulnya telah terjadi beberapa kegagalan dengan metoda ini". "Dan aku dengar itu pulalah alasan mengapa kita harus mengunjungi tempat singgah terlebih dahulu".
Emily menoleh pada Kila dengan pandangan bertanya-tanya. Lesti setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Bara, terlihat bergidik sebentar, dan kemudian menoleh pada Kila menunggu apa yang akan dikatakannya.
"Ya, itu memang benar". "Ada beberapa kegagalan terjadi disebabkan karena beberapa peralatan dalam pesawat mengalami masa tak layak pakai, dimana pada tempat persinggahan nanti akan dilakukan penggantian". "Berikut juga akan dilakukan inspeksi secara menyeluruh terhadap berbagai komponen lainnya". "Proses inspeksi juga dilakukan pada tiap pos, tetapi itu hanya untuk memastikan bahwa segala sesuatunya masih berfungsi", Kila menjelaskan.
"Bagaimana bila pada sebuah pos, ternyata didapati ada sesuatu yang tidak beres ?", Lesti yang bangun kewaspadaannya, bertanya penasaran.
"Tergantung seberapa besar tingkat kerusakannya". "Bila rusak parah, maka semua penumpang akan diturunkan di pos tersebut". "Dan kemudian akan dinaikkan pada pesawat berikutnya", jawab Kila.
"Menjadi problem besar, manakala pos yang dimaksud berada jauh dari sini". "Bila itu berada pada jarak tiga tahun dari sini, maka kita harus menunggu selama tiga tahun di pos tersebut". Dan tentunya itu akan menyebabkan waktu perjalanan akan menjadi bertambah", Bara menambahi penjelasan yang diberikan oleh Kila.
Raut muka Lesti dan Emily menjadi tambah muram mendengar penjelasan Bara.
"Hei, janganlah bermuram durja seperti itu". "Itu cuma resiko yang tak seberapa, dibandingkan dengan jenis kejadian  lain yang dapat menimpa kita", Bara berusaha menyemangati rekan-rekannya itu.
