Kehamilan dengan penyakit jantung termasuk dalam kategori beresiko tinggi karena membahayakan keselamatan jiwa ibu hamil. Berdasarkan berat ringannya penyakit jantung digolongkan dalam beberapa tingkatan. Bahkan ada ibu yang tidak boleh hamil pada keadaan dimana jantungnya mengalami kegagalan fungsi yang berat misalnya pada kasus Myocard Infark Acut, Hipertensi Pulmonal , Sindrom Marfan, Sindrom Eisenmenger .
Pada kasus kehamilan dengan penyakit jantung harus di bawah pengawasan seorang dokter kandungan dan dokter spesialis penyakit jantung. Ibu yang mempunyai riwayat penyakit jantung dan mengalami kehamilan, berakibat memperberat beban kerja jantung. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan antenatal ( pemeriksaan dan pemantauan kesehatan ibu hamil secara teratur. Selain pemeriksaan kehamilan juga dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang antara lain ECG ( Elektro Cardio Grafi ),Echocardiografi pada ibu dan USG kandungan( Ultra Sono Grafi) juga NST ( Non Stress Test ). Tujuan pemeriksaan tersebut bertujuan untuk memantau kondisi kesehatan jantung ibu dan keadaan bayi . Selama hamil pemeriksaan darah juga dilakukan secara berkala.
Bagi ibu hamil dengan penyakit jantung, beberapa penyakit seperti anemia, infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran kencing yang berakibat kegagalan fungsi ginjal dan kenaikan tekanan darah sedapat mungkin dihindari. Hal ini bertujuan agar tidak memperberat kondisi kehamilan dengan penyakit jantung dan menghindari komplikasi yang kemungkinan terjadi.
Bagaimana beban kerja jantung ketika hamil ?
Dalam kondisi tidak hamil, penyakit jantung itu sendiri sudah mengalami permasalahan dalam memompakan darah ke seluruh tubuh. Terlebih pada saat hamil. Pada saat hamil mulai minggu ke enam volume darah ibu semakin meningkat sampai dengan 50 % karena proses pengenceran darah. Aliran darah akan lebih banyak dipompakan ke peredaran darah rahim melalui ari – ari untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin.
Apa akibat penyakit jantung pada ibu hamil terhadap janin dalam kandungan?
Akibat penyakit jantung dalam kehamilan, terjadi peningkatan denyut jantung pada ibu hamil dan semakin lama jantung akan mengalami kelelahan. Akhirnya pengiriman oksigen dan zat makanan dari ibu ke janin melalui ari – ari menjadi terganggu dan jumlah oksigen yang diterima janin semakin lama akan berkurang. Janin mengalami gangguan pertumbuhan serta kekurangan oksigen. Sebagai akibat lanjut ibu hamil berpotensi mengalami keguguran dan kelahiran prematur ( kelahiran sebelum cukup bulan ). Terutama bila selama kehamilannya sang ibu tidak mendapat penanganan pemeriksaan kehamilan dan pengobatan dengan tepat.
Apa yang harus saya lakukan ketika hamil dengan keadaan sakit jantung?
Jika seorang ibu hamil menderita penyakit jantung, selain ibu hamil harus berada dalam pengawasan seorang dokter, sebaiknya memperhatikan beberapa saran berikut ini :
- Berusaha untuk relaksasi dan selalu berpikir positif agar jantung tetap memompa darah dengan lancar ke seluruh tubuh dan ke ari - ari janin.
- Istirahat yang cukup , delapan jam pada malam hari satu atau dua jam siang hari. Posisi tidur sebaiknya miring ke salah satu sisi tubuh agar peredaran darah dari ibu ke janin lancar.
- Hindari aktifitas yang melelahkan agar jantung tidak bertambah berat beban kerjanya.
- Belajarlah untuk latihan pernafasan dengan benar. Hal ini penting sebagai proses adaptasi tubuh terhadap pembesaran perut yang semakin mendesak rongga dada ( diafragma ). Dalam keadaan normal tanpa kelainan jantungpun kadang beberapa ibu hamil juga mengeluh agak sesak nafas akibat semakin membesarnya rahim. Perhatikan setiap perubahan atau keluhan yang terasa lebih berat dari biasanya, misalnya sesak nafas, nyeri dada atau dada berdebar-debar lebih cepat, pusing dan mudah pingsan. Dalam keadaan seperti ini segera periksa ke dokter.
- Teratur minum obat jantung yang diresepkan dokter dan diimbangi dengan diet khusus penderita jantung
- Menjaga agar tidak mengalami infeksi saluran pernafasan
- Minum suplemen zat besi secara teratur sesuai anjuran bidan atau dokter untuk mencegah anemia selama kehamilan berlangsung. Mengkonsumsi makanan bergisi terutama yang mengandung zat besi dan asam folat. Yakni sayur mayur berwarna hijau gelap.
- Menghindari minuman berkafein ( kopi ) dan minuman beralkohol
- Menghindari nikotin ( rokok )
- Menjaga kebersihan diri selama hamil, terutama kebersihan alat kelamin agar tidak terjadi infeksi saluran kencing.
- Kontrol kehamilan sesuai jadwal yang telah ditentukan dokter kandungan, bidan maupun dokter spesialis penyakit jantung yang menangani kehamilan
Salam hangat , Bidan Romana Tari