Mohon tunggu...
Bidan Care / Romana Tari
Bidan Care / Romana Tari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bidan Romana Tari [bidancare] Sahabat bagi perempuan dan keluarga, saling memperkaya informasi kaum perempuan dibidang kesehatan dan pengalaman sehari - hari dalam hidup,\r\n\r\nMari hidup sehat dan kreatif dalam hidup bersama bidancare

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bumbu Rempah Indonesia Dicintai di Negeri Orang,Perlahan Dilupakan di Negeri Sendiri

16 September 2012   13:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:23 4425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bumbu dapur dan rempah, kini sedang naik daun kembali dengan adanya tayangan acara kreasi memasak dan kompetisi memasak di stasiun televisi. Yang menarik  justru banyak peserta lomba  laki - laki dibanding perempuan. Sebenarnya sejauh mana sih generasi muda kita mengenal rempah Indonesia? Apakah anak - anak kita masih bisa mengenali satu persatu jenis bumbu masak jika ibunya saja tidak pernah menggunakan bumbu racikan sendiri di dapur ketika memasak. Bukan salah generasi muda jika akhirnya mereka lupa.

Belum lama ini saya dan Della Anna belajar memotret dan karena kecintaan saya dengan dunia dapur maka tidak mengherankan sasaran tembak fokus kamera tentu saja seputar isi dapur. Bahkan salah seorang sahabat pernah berkomentar :" Ya begini ini jika ibu - ibu belajar motret yang dipotret masakan melulu " hehehehe. Saya menanggapi guyonan tersebut sebagai sebuah ide kreatif untuk menuliskan pengalaman seputar perbincangan kami yang kebetulan memiliki kecintaan sama yakni dunia memasak.

1347794402374784624
1347794402374784624
13477944922002939927
13477944922002939927
Sebelum kita bicara bicara soal masak memasak, ada baiknya juga jika kita  sedikit :mengintip" bagaimana kebiasaan ibu - ibu rumah tangga yang lebih suka menggunakan bumbu instan yang sudah jadi. Seminggu ini saya mencoba "menjadi spionase " dapur teman - teman saya. Hasilnya ternyata bumbu dapur siap pakai sudah mulai menyusup di dapur  para ibu rumah tangga.  Aneka botol saus dan sachet bumbu kemasan baik yang berupa serbuk maupun yang sudah digiling dan ditumis  dalam kemasan.

[caption id="attachment_212734" align="alignleft" width="300" caption="bumbu instan/romana tari/2012"]

13478000931468791057
13478000931468791057
[/caption]

13477946621678892384
13477946621678892384

Melengkapi informasi dunia dapur masa kini,  saya  juga mengumpulkan beberapa jawaban dari remaja puteri. Saat bersama mereka  saya memperlihatkan foto berbagai rempah dan bumbu. Wah, rupanya hanya beberapa jenis bumbu  saja yang mereka kenal, selebihnya tidak tahu. Jika sudah begini siapa yang disalahkan? Anak - anak kita sudah tidak kenal lagi mana yang namanya kencur,  merica, ketumbar, dan pala.

Menyambung tentang kecintaan dunia dapur, yuk kita tanya Della Anna, bagaimana sih situasi dapur  di negeri seberang sana tentang bumbu masak? Mau tahu jawabannya. Sungguh mengagetkan saya. Wah ternyata di sekitar tempat tinggal Della Anna banyak pengalaman seru dan menarik seputar bumbu masak.

Berikut hasil bincang - bincang kami melalui jejaring sosial dalam grup Kampretos.

"Hai mbak Della Anna, saya tertarik untuk sedikit bercerita soal bumbu dan rempah Indonesia yang mulai kurang di kenal generasi muda. Bisakah cerita sedikit tentang pengalaman masak memasak dan bumbu di negeri seberang sana?"

"Hmmm mengapa tidak...., dengan senang hati mbak Tari. Benar sekali  rempah- rempah Indonesia memang sangat terkenal, pantas saja jaman dahulu Belanda susah angkat kaki dari negeri kita. Yang membuat saya tersenyum, orang Belanda sekarang banyak tuh kalau mau masak beli kecap, merica, kunyit, jinten, terasi. Tapi....ada tapinya... terkadang mereka kalau tumis bumbu ini malah terbalik. Kalau kita kan pertama tumis dulu bumbu - bumbunya, baru masukkan sayuran atau dagingnya. Sementara kalau orang Belanda  tidak. Pertama justru mereka memasukkan daging atau  sayurannya, nah beberapa menit kemudian baru deh bumbunya.

13477948791830558446
13477948791830558446

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun