Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Puisi] Sudah Kutahu

10 Juni 2017   22:54 Diperbarui: 10 Juni 2017   23:03 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah kutahu bakal ada yang mencibir, nyinyir berkomentar, ketika kutulis tentang prangko bergambar Ahok yang diterbitkan Pos Belgia. Sudah kutahu.

Tapi tetap kutulis, juga kuunggah di media sosial, lantaran hasrat untuk mempromosikan prangko, lebih sebagai benda koleksi, hobi filateli untuk kaum muda, untuk siapa saja.

Tulis tentang Ahok, pasti banyak yang baca. Namanya mendunia kini, lebih dikenal dari aslinya, Basuki Tjahaja Purnama. Ada prangko bergambarnya, kutulislah artikelnya, mengaitkan dengan hobi filateli, apalagi menjelang pameran dunia di Bandung, nanti Agustus 2017. Bantu promosi agar hobi positif ini bisa berkembang, terus.

Sudah kutahu bakal ada yang mencibir, nyinyir berkomentar, dan terbukti. Juga terbukti kebiasaan sebagian kita, asal komentar hanya membaca judul atau melihat foto, padahal sama sekali belum membaca isi tulisan. Belum baca, komentar sudah panjang, dan segala yang dikomentari ternyata sudah ada di dalam tulisan.

Sudah kutahu bakal ada yang mencibir, nyinyir berkomentar, tapi kukira itu orang awam. Justru mereka yang mengaku dan dianggap filatelis, merekalah yang mencibir, nyinyir berkomentar. Mungkin merasa senior, lebih tahu segalanya. Padahal baca saja belum.

Sudah kutahu, kini sudah kutahu juga kualifikasi diri mereka. Tukang nyinyir.

Jakarta, 10 Juni 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun