Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Orane-orane

1 Juli 2017   23:41 Diperbarui: 2 Juli 2017   01:36 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Berita paling anyar apakah yang terjadi pada malam minggu ini? Buat mereka yang ada di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, lebih khusus lagi di Jakarta dan sekitarnya, pada Sabtu, 1 Juli 2017, berita yang paling hangat adalah arus balik yang membludak. Tol Cipali padat sekali, rest area ditutup karena sudah tak dapat menampung kendaraan yang parkir, akhirnya banyak kendaraan yang parkir di pinggir jalan tol.

Bayangkan, parkir di jalan tol. Walaupun di pinggir jalannya, seharusnya tidak ada yang parkir di jalan tol. Namanya saja jalan tol alias jalan bebas hambatan, kalau ada yang parkir, tentunya ada hambatan, tak bebas lagi.

Tapi apa boleh buat. Malam minggu ini sampai Minggu, 2 Juli 2017 -- sepanjang hari dari pagi sampai malam -- adalah puncak arus balik bagi kendaraan-kendaraan bermotor yang tadinya mudik dari Jakarta dan sekitarnya ke berbagai tempat di Pulau Jawa dan luar Jawa, untuk kembali ke Jakarta dan sekitarnya.

Pemandangan rutin yang terjadi bertahun-tahun. Uniknya, pembangunan jalan tol di mana-mana ternyata belum juga memecahkan masalah macet yang terjadi di sana-sini. Memang jelas, pertambahan ruas jalan -- bahkan ditambah yang namanya "jalan tikus" -- tetap tak sebanding dengan jumlah kendaraan yang terus bertambah dari tahun ke tahun......

"Andre, cepetan! Udah mau naik cetak, mana tulisan lu?", teriakan kencang terdengar.

Andre terkaget, lantas buru-buru menyelesaikan tulisannya. Redakturnya, Anna, telah mengingatkan tenggat waktu untuk penulisan artikel opini hampir habis. Andre memang bertugas menulis opini-opini singkat tentang kejadian terkini yang ada. Tentu saja opini yang ditulisnya harus sejalan dengan visi surat kabar harian tempatnya bekerja.

Anna sebagai redaktur juga mulai was-was karena sudah hampir waktu naik cetak. Padahal sebelum diturunkan, tentu dia harus melihat dan membaca dulu tulisan Andre. Menyuntingnya bila perlu, terutama terkait dengan opini yang disampaikan, jelas harus sejalan dengan visi surat kabar itu, "Hormati Keberagaman dalam Persatuan Indonesia".

Tak berapa lama, Andre akhirnya menyelesaikan opini singkatnya yang akan dimasukkan dalam kolom "Hari Ini Kata Kami", rubrik dua kolom di halaman 12 surat kabar tersebut. "Mbak Anna, tulisannya sudah kukirim ke box Opini ya," Andre memberitahu redakturnya.

Anna segera membuka komputernya. Membaca tulisan Andre, sesekali wajahnya mengerenyit. "Andreeee!!!!", tiba-tiba Anna berteriak lagi.

Andre mendekati, jarak mejanya dan Anna sebenarnya hanya sekitar lima meter, jadi tak perlu Anna berteriak. Tapi mungkin karena di ruangan redaksi juga dipasang televisi yang menyiarkan berita-berita dari saluran televisi internasional dan volume siarannya cukup keras, membuat Anna terpaksa berteriak. Sekadar memastikan Andre mendengar.

Keduanya lalu terlibat dalam percakapan. Anna kecewa pada tulisan Andre. Seperti biasa artikel opini dalam rubrik "Hari Ini Kata Kami" memang diupayakan agar selain menampilkan peristiwa penting yang terjadi hari itu serta masalah terkait peristiwa tersebut, juga ada solusi yang ditawarkan. Tapi kali ini, "Basi!" cetus Anna, ketika dalam tulisan opini tentang kemacetan arus balik itu, Andre menawarkan solusi pembatasan kendaraan. Ya, memang basi, karena itu sudah pernah disampaikan berkali-kali dan oleh banyak orang, mulai dari akademisi, wartawan, sampai masyarakat umum pun sudah pernah menyampaikan perlunya pembatasan kendaraan di Indonesia, agar pembangunan ruas jalan baru tidak sia-sia dan hanya menjadi penambah kemacetan saja, khususnya dalam hari-hari libur panjang seperti libur Lebaran kali ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun