Mohon tunggu...
Andi Wisnudjaya
Andi Wisnudjaya Mohon Tunggu... Programmer - Sebaik-baik Manusia adalah yang Bermanfaat Bagi Orang Lain

Peminat Sosial Media dan Digital Marketing

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bagaimana Mobile Shopping Mengubah Cara Belanja Kita

6 Mei 2019   11:04 Diperbarui: 6 Mei 2019   13:38 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Di era digital sekarang ini belanja melalui smartphone telah banyak mengubah kebiasaan belanja kita. Dahulu mungkin kita tidak pernah terbayangkan belanja seperti sekarang tinggal pencet-pencet saja. Hari ini dengan hadirnya banyak e-commerce dan juga toko online telah banyak membuat kita berpaling dari toko fisik. Belanja online telah jadi budaya.

Menurut Google, pencarian terkait dengan mobile shopping meningkat 120 persen dalam beberapa tahun terakhir. Adanya peningkatan ini menunjukkan smartphone memiliki andil untuk mendorong konsumen untuk melakukan transaksi. Maka tidak heran banyaknya aplikasi untuk belanja online semakin banyak di download.

Para konsumen sekarang ini menggunakan gadget mereka untuk melakukan macam-macam aktivitas. Jika mereka ingin membeli sesuatu maka mereka akan menggunakan gadget mereka untuk melakukan pembelian. Aktivitas dari 'saya ingin tahu' menjadi 'saya ingin beli' (pada akhirnya menjadi 'saya ingin membeli lagi').

Beberapa aplikasi smartphone yang berfungsi sebagai toko online memberikan fitur-fitur unik bagi para penjual untuk membantu menyampaikan pesan promosi dengan target audience. Fitur ini sangat membantu bagi mereka untuk menemukan jawaban bagi pertanyaan, apa yang konsumen saya cari? atau darimana asal konsumen saya?.

Riset terbaru Google terbaru telah memberikan kepada kita pengetahuan baru tentang hubungan konsumen dan penjual dalam kaitannya dengan perubahan belanja ini:

1. Mobile shopping telah menciptakan 'pintu depan toko' yang baru. Ungkapan ini mewakili transformasi belanja kita dari offline ke online. Banyak konsumen melakukan pencarian sebelum pembelian. Data Global Web Index pada Januari 2019 menunjukkan 76 persen orang Indonesia melakukan pembelian menggunakan gadget. Semakin banyaknya toko fisik ke digital membuat konsumen juga turut beralih.

2. Konsumen sekarang ini boleh dikatakan lebih haus akan informasi daripada sebelumnya. Ini terkait dengan produk-produk yang secara jarak dekat dengan mereka. Semua ini berdasarkan pencarian melalui Google. Google mengungkap untuk pencarian barang atau jasa yang dekat dengan si pencari meningkat 2.4 kali tiap tahunnya. 

3. Iklan atau promosi yang memiliki deskripsi produk yang jelas cenderung mendorong orang untuk membeli. Sebuah survei menunjukkan, 1 dari 4 orang yang tidak jadi membeli mengatakan bahwa mereka tidak tertarik membeli di toko yang tidak menjual produk yang tidak begitu jelas informasinya.

4. Smartphone kini layaknya jadi pemandu bagi konsumen. Riset Google menunjukkan 82 persen pembeli mencari panduan dari smartphone mereka mengenai pembelian yang akan mereka lakukan di toko. Para pemasar maupun penjual dapat dengan ini mestinya dapat melengkapi lagi informasi produk mereka agar calon pembeli dapat terbantu untuk menemukan toko online mereka.

5.Toko mobile akan menjadi tren belanja di Indonesia ke depannya. Banyaknya pengguna smartphone telah mengubah kebiasaan kita belanja seperti sekarang ini. Dari menciptakan 'pintu depan toko' sampai menjadi pemandu para konsumen, smartphone telah menjadi media berbelanja melalui aplikasi di dalamnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun