Mohon tunggu...
Usaha Desa
Usaha Desa Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Money

BUMDesa dan Pentingnya Modal Sosial untuk Membangunnya

29 September 2016   18:03 Diperbarui: 6 Oktober 2016   10:07 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sudah jelas BUMDesa adalah agenda yang membuat berkerut dahi para kepala desa. Bukan hanya persoalan bagaimana cara mengoperasionalkan modal dan potensi yang dimiliki desa mereka. Tetapi juga harus menempuh cara yang berbeda dalam proses pembentukannya. Ini adalah langkah yang bakal membuat pemerintah desa mendapatkan lompatan setelahnya.

BUMDesa adalah badan kelahirannya wajib mengikutsertakan warga desa dalam prosesnya. Bukan main-main, partisipasi warga tak bisa lagi dimanipulasi dengan cara-cara yang pada era sebelumnya biasa dipakai. Pasalnya, jika BUMDesa lahir tanpa andil warga, kecil kemungkinan BUMDesa bisa bertahan. Apa pasal?

Konsep BUMDesa adalah sebuah badan yang bakal mengemban misi mensejahterakan kehidupan warga desa. Maka bentuknya haruslah mencerminkan tugas itu secara nyata. BUMDesa tidak bisa lahir dengan gaya lama yakni berdasar keinginan pemerintah desa, intervensi besar-besaran dan berakhir menjadi proyek mangkrak. Tidak bisa.

Peran warga dalam proses kelahiran BUMDesa adalah modal sosial yang akan menjadi kekuatan BUMDesa. Soalnya, kelangsungan hidup BUMDesa bakal sangat terkait dengan peran warga di dalamnya. Ini berkaitan dengan bentuk usaha BUMDesa yang memang diinginkan menjadi penyangga ekonomi warga secara nyata. Misalnya, mengelola air bersih atau menciptakan tempat pengolahan produk yang banyak dihasilkan warganya.

Spektrum BUMDesa juga tidak bisa hanya sebatas desa saja. Ini catatan penting, BUMDesa hanya bisa mengembang menjadi besar jika para punggawanya dan didukung pemerintah desa dan warga, memiliki jaringan nan luas keluar desa. Maka perilaku sosial yang tertutup bakal menjadi penghambat BUMDesa untuk membahana.

Modal sosial ini tak boleh dilupakan karena urusan ekonomi tidak bisa berdiri sendiri melainkan berkaitan dengan situasi sosial dimana gerakan ekonomi itu berada. Demikian pula BUMDesa, BUMDesa tidak akan bisa berkembang jika tidak memiliki modal sosial yang mendukung. Maka seluruh warga desa harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan ini dan terciptanya keterbukaan jaringan adalah salahsatu misi yang harus dilakukan BUMDesa dan pemerintahan desa ketika melahirkan BUMDesa.

Itulah beberapa alasan kenapa BUMDesa harus melalui tahapan-tahapan sosial yang jelas sebelum benar-benar mewujud. Proses pelibatan warga dan atau melalui lembaga perwakilannya di tingkat desa inilah yang akan memberi kekuatan BUMDesa bakal mengembang atau kandas sebagaimana pendahulunya. Yang pasti, BUMDesa tak bisa lagi di drive sebagaimana program pemerintah pada era-era sebelumnya yang topdown dan sepenuhnya atas intervensi pemerintah.

Belum lagi mengenai bangunan manajemen yang harus dibentuk untuk menopang jalannya BUMDesa. Tetapi di sisi lain, jika pemerintah desa mentaati proses ini dengan baik maka desa akan memasuki pencapaian baru mengenai bagaimana sebuah kebijakan seharusnya dibuat dan berjalan. Partisipasi warga desa adalah syarat wajib yang tak boleh dilupa. (aryadji)

Baca Juga: Pentingnya Modal Sosial dalam Membangun BUMDesa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun