Mohon tunggu...
Chunk ND
Chunk ND Mohon Tunggu... mahasiswa -

mahasiswa tingkat akhir tak ada kata terlambat untuk belajar, termasuk menulis sebagai coretan untuk keabadian. sebab dengan menulis maka ingatan akan terawat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ruang Abstrak Literasi sebagai Wadah Peningkatan Budaya Literasi Masyarakat

3 Mei 2017   09:41 Diperbarui: 23 Mei 2017   18:31 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Abstrak Literasi sebagai Wadah Penigkatan Budaya Literasi Masyarakat


Indonesia adalah salah satu Negara yang masyarakatnya memiliki minat baca yang sangat rendah bila ingin dibandingkan dengan negara-negara lainnya, khususnya Asia Tenggara saja Indonesia masih kalah dengan Negara tetangga seperti Malaysia apalagi Singapura, hal ini tidak terlepas dari berbagai permasalahan dalam dunia pendidikan Indonesia, minat baca sangat rendah padahal hampir disetiap daerah memiliki perpustakaan yang bebas untuk diakses, toko-toko buku bertebaran dimana-mana belum lagi berbagai media yang tersedia oleh perkembangan teknologi.

Menumbuhkan minat baca tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata sebagai wujud pengembangan diri masyarakatnya, namun semua elemen di dalam masyarakat harus turut terlibat aktif, budaya membaca harusnya menjadi prioritas utama dalam pengembangan manusia Indonesia, namun ini tidaklah mudah, sebab pemahaman mengenai pentingnya membaca mayoritas hanya sampai pada institusi pendidikan saja.

Harus diakui bahwa masyarakat Indonesia belum sepenuhnya tersentuh oleh pendidikan, banyak anak-anak yang masih dalam usia wajib belajar berkeliaran di kolong-kolong jembatan, di perempatan lampu merah, bahkan di pasar-pasar, mereka putus sekolah dan lebih memilih mencari nafkah untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari. Mereka tak memiliki waktu yang luang untuk belajar, apalagi sekedar untuk membaca buku-buku pengetahuan, hal seperti ini tentulah harus ada stimulus yang  baik dari pemerintah dan masyarakat untuk tetap memberikan pengajaran kepada mereka.

Mayoritas dikota-kota besar memiliki kondisi seperti ini, tak terkecuali dengan kota Makassar. Salah satu kakak senior saya dikampus sebut saja kanda Ferdhiyadi, beliau adalah mantan fungsionaris lembaga kemahasiswaan dikampus saya berkuliah, beliau aktif diberbagai lembaga internal kampus sebelum akhirnya menyelesaikan studinya. Beliau sangat aktif melakukan kegiatan advokasi utamanya masalah pendidikan. Sekarang beliau melanjutkan pendidikannya di pasca sarjana kampus yang sama Universitas Negeri Makassar.

Awal tahun 2017 kemarin Kanda Ferdhiyadi bersama dengan beberapa teman-temannya yang lain membentuk suatu komunitas yang bergerak dibidang literasi yang diberi nama Ruang Abstrak Literasi, awalnya komunitas ini didirikan sebagai bentuk kepeduliannya terhadap budaya literasi utamanya dikalangan mahasiswa yang semakin hari semakin minim, komunitas ini dilengkapi dengan perpustakaan mini yang berisi berbagai macam buku bacaan, di perpustakaan mini ini pulalah komunitas Ruang Abstrak Literasi membuat suatu pelatihan menulis, berbagai aktifitas dilakukan diruangan berukuran 2 X 3 meter tersebut, berdiskusi, membedah buku, membaca dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan literasi.

Komunitas ini kemudian setiap hari minggu membuka lapak baca, lapak baca ini secara khusus dibuka untuk mewadahi anak-anak pesisir di daerah Tallo, Makassar. Dengan cara ini kanda ferdhiyadi yang juga sekaligus koordinator Komunitas ini berharap bisa menumbuhkan budaya membaca sejak dini kepada anak-anak. namun dari kegiatan tersebut tidak hanya anak-anak yang beramai-ramai berkunjung untuk membaca buku-buku yang dilapakkan, bahkan orang tua mereka yang mayoritas nelayan juga antusias untuk terlibat dan membaca bersama dengan anak-anak mereka.

Ruang Abstrak Literasi terus berusaha mengumpulkan donasi buku-buku bekas baik dari kalangan mahasiswa, masyarakat umum ataupun pemerintah. Sebab buku-buku yang dilapakkan masih sangat terbatas kemudian antusias dari masyarakat sekitar begitu tinggi. Hal ini terlihat dengan jelas dalam dikumentasi-dokumentasi dari kegiatan Ruang Abstrak Literasi.

Yang terbaru, komunitas ini membuat kegiatan belajar bersama, Kelas Anak-Anak Pesisir, kegiatan ini bersifat teaching kepada anak-anak Sekolah dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang tinggal didaerah pesisir, utamanya anak-anak yang putus sekolah, kegiatan ini sementara dalam tahap perekrutan relawan pengajar.

Inisiatif seperti ini adalah bukti bahwa masih banyak anak-anak bangsa yang peduli dengan sekitarnya, upaya ini adalah salah satu alternatif untuk menumbuhkan minat baca masyarakat, walaupun hanyalah suatu bentuk aksi kecil namun hal ini memiliki dampak dan manfaat yang sangat besar utamanya bagi mereka yang putus sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun