Mohon tunggu...
Chunk ND
Chunk ND Mohon Tunggu... mahasiswa -

mahasiswa tingkat akhir tak ada kata terlambat untuk belajar, termasuk menulis sebagai coretan untuk keabadian. sebab dengan menulis maka ingatan akan terawat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Perkenalan yang Terasa Berbeda

28 April 2017   10:29 Diperbarui: 28 April 2017   10:48 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
perkenalan yang terasa berbeda | DOKPRI

Ardi dan Aulia akhirnya menjalin kasih, lelaki sederhana penuh semangat yang telah hampir dua bulan lamanya mendekati Aulia, gadis polos yang memiliki perasaan sangat mudah tersentuh. Tidak ada hal special malam itu, mereka duduk berdua, segelas kopi dihadapan Ardi dan Jus alpukat berwarna hijau muda tepat dihadapan Aulia di sudut café kecil tepat dibelakang kampus mereka.

Mereka begitu canggung, Aulia lebih sering tertunduk malu, Ia tak berani lagi menatap mata ardi setelah ia menjawab pengakuan ardi.

Malam itu adalah momen yang sangat berbahagia bagi mereka berdua, bagaimana tidak setelah luls dari SMA yang sama mereka berhasil masuk di Universitas yang sama pula, ditambah lagi hari itu mereka telah resmi menjalin kasih setelah hampir 2 bulan lamanya mereka saling pendekatan.

Belum pukul 8 mereka meninggalkan kafe, Ardi memutuskan berjalan-jalan mencari angin. Malam minggu seperti ini memang biasanya jalan-jalan disekitaran kampus begitu ramai, ada taman disana yang dipenuhi kerlip lampu berwarna warni disepanjang jalan yang hanya bisa dilalui pejalan kaki, ditepian jalan berjejer bangku panjang yang dibelakangnya ada lampu dengan tiang menjulang tinggi. Malam itu begitu romantis terasa, sebab bagaimanapun kondisinya jikalau pasangan baru tetap akan merasa romantis di hari pertama berkencan.

Mereka memutuskan untuk duduk disalah satu bangku panjang taman itu, dibawah sorot lampu jalan dan kerlip lampu berwarna warni, malam itu bulan tak kelihatan dengan jelas, terttup oleh rindangnya pohon ditaman itu.

“Sejak kapan kamu menyukaiku?”  Aulia membuka percakapan mereka setelah hampir 10 menit duduk dan hanya saling senyum malu-malu.

“ah, eh,,, iya kenapa?” Ardi tersentak,

“aku tadi nanya, kamu suka aku sejak kapan?”

“kok gitu sih pertanyaannya, sulit tuh dijawab”

Mereka menghabiskan malam itu dengan pertanyaan-pertanyaan konyol tentang mereka berdua, tertawa dan tersenyum bersama.

****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun