Mohon tunggu...
Benny Dwika Leonanda
Benny Dwika Leonanda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas Padang

Insinyur STRI No.2.09.17.1.2.00000338 Associate Professor at Andalas University

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Energi dan Tantangan Masa Depan Pemerintah Indonesia

19 Februari 2019   08:10 Diperbarui: 19 Februari 2019   13:14 1245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. Pipa-pipa penyalur uap dari sumur geothermal di PLTP Lahendong unit 5 dan 6 di Tompaso, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Uap yang disalurkan akan menggerakkan turbin pembangkit listrik dengan kapasitas 2x20 MW. (Aprilia Ika/Kompas.com)

Tantangan pada masa akan datang bagi pemerintah Indonesia adalah mempertahankan keamanan energi. Keamanan energi didefinisikan sebagai kemampuan menjaga ketersediaan sumber energi yang tidak terputus dengan harga yang terjangkau. Keamanan energi memiliki banyak dimensi. Termasuk di dalam hal ini ketersediaan energi dalam jangka panjang. 

Terutama berkaitan dengan investasi yang tepat waktu  untuk memasok energi sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, dan kebutuhan lingkungan yang berkelanjutan disamping memenuhi kebutuhan energi dalam jangka waktu pendek.

Kebutuhan energi dalam jangka waktu pendek adalah kemampuan terhadap sistem energi yang dapat ber-reaksi dengan cepat terhadap perubahan mendadak di dalam kesetimbangan permintaan dan penawaran.  

Lemahnya keamanan energi akan berdampak terhadap ekonomi dan sosial bernegara. Jika tidak tersedia energi secara fisik, atau harga yang tidak kompetitif dan atau berfluatif akan berdampak negatif bagi ekonomi, sosial, dan keamanan negara.

Dalam kasus-kasus pasar minyak internasional yang di mana harga sangat tergantung kepada permintaan dan penawaran, resiko tidak tersedianya sumber energi secara fisik atau terbatas pada kejadian ekstrim  memungkinkan gangguan ketersediaan energi sesaat pada sebuah negara.  Kekhawatiran terhadap keamanan pasokan terkait dengan kerusakan ekonomi yang disebabkan lonjakan harga yang ekstrim dalam waktu yang singkat.

Kekhawatiran terhadap tidak tersedianya pasokan fisik energi lebih sangat lazim di pasar energi dunia, di mana sistem transmisi harus tetap terjaga agar kesetimbangan berada dalam keadaan tetap. Terdapat kendala kapasitas atau harga yang tidak dapat berfungsi sebagai mekanisme penyesuaian harga untuk menjaga kesetimbangan penawaran dan permintaan dalam jangka pendek. Memastikan  keamanan energi harus menjadi pusat perhatian terhadap misi Presiden yang akan datang.

Pemerintah harus merespons secara kolektif jika terjadi gangguan pasokan minya yang serius dengan tindakan tanggap darurat  jangka pendek. Ketersediaan harus tetap terjaga, sementara dampak yang ditimbulkan bisa diminimalisir sekecil mungkin. 

Sehingga tidak mengganggu perekonomian, dan tidak menghalangi target pertumbuhan ekonomi negara. Dalam jangka panjang, pemerintah harus menyediakan dan mencari energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor minyak. Mendorong dalam usaha-usaha mendiversifikasi, bentuk energi-energi dan menfasilitasi berbagai pihak yang mampu menyediakan pasokan  baru.  Sehingga ketersediaan energi lebih mapan dan terintegrasi.

Energi sangat penting bagi kehidupan manusia. Tidak ada satupun aktifitas manusia tidak tergantung kepada energi. Pilihan dan keputusan manusia, akan mempengaruhi sistem alami di Bumi dengan cara yang mungkin tidak disadari. 

Di dalam memanfaatkan energi, setiap orang harus memilih dan memakai energi dengan cermat. Biaya pemakaian energi lebih dari sekedar Rupiah ataupun Dollar. Banyak faktor-faktor lain yang mempunyai konsekuensi seperti ekonomi, politik, dan sosial yang penting untuk dipertimbangkan.  

Peningkatan kebutuhan energi sejalan dengan tingkat produktifitas dan layanan yang dibutuhkan manusia. Semakin tinggi  produksi, dan semakin tinggi kualitas layanan kebutuhan energi semakin besar. Sementara cadangan dan sumber energi sangat terbatas. Diversifikasi energi berjalan lambat, karena keterbatasan kebijakan pemerintah, teknologi, dan riset terhadap hal tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun