Mohon tunggu...
okta
okta Mohon Tunggu... developer -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Akun milik pribadi

Selanjutnya

Tutup

Money

Kapitalisme Menumbuh Suburkan Kesenjangan Ekonom, Islam Meniadakannya

28 Februari 2017   07:04 Diperbarui: 28 Februari 2017   07:19 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sistem kapitalis sejatinya menciptakan kesenjangan yang besar antara si miskin dan si kaya. Sistem ini memberikan peluang yang besar kepada pemilik modal, dan menekan siapa saja yang tidak memiliki modal besar.

Kesenjangan antara si kaya dan si miskin amatlah terlihat jelas. Hal ini terjadi karena sistem yang ada di negeri ini adalah sistem ekonomi kapitalis. Kesalahan dari sistem ini adalah upaya penghapusan kemiskinan difokuskan hanya pada peningkatan produksi, baik produksi pendapatan negara ataupun perkapita, bukan pada masalah distribusi. Negara selalu mengarahkan pandangannya pada pertumbuhan produksi, serta peningkatan pendapatan rata-rata penduduk, namun tidak pernah memberi perhatian pada persoalan bagaimana kekayaan tersebut di distribusikan dengan adil di tengah masyarakat, padahal dari waktu ke waktu seiring meningkatnya produksi, telah terjadi penumpukan kekayaan di tangan segelintir orang. Pihak yang kuat meraih kekayaan lebih banyak melalui kekuatan yang mereka miliki.

Sedangkan yang lemah semakin kekurangan dan tidak pernah mendapatkan kesempatan, yang miskin semakin miskin, dan yang kaya semakin serakah.

Islam memberikan penyelesaian masalah kesenjangan ekonomi ini dengan cara harus ada pola distribusi yang adil.

Secara ekonomi negara harus memastikan bahwa kegiatan ekonomi baik yang menyangkut produksi, distribusi maupun konsumsi dari barang dan jasa berlangsung dengan ketentuan syariah, dan di dalamnya tidak ada pihak yang didzolimi atau terdzolimi. Islam menetapkan hukum-hukum yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi, yang memungkinkan setiap orang memiliki akses untuk mendapatkan kekayaan tanpa dirugikan dan merugikan orang lain.

Selain itu Islam juga memberlakukan pola distribusi non-ekonomi guna mendistribusikan kekayaan kepada orang-orang yang secara ekonomi belum mendapatkan kekayaan, melalui penyaluran zakat, shadaqoh, hibah, nafkah, dan pemberian cuma-cuma dari negara, berupa tanah dan modal, serta bantuan peningkatan sarana dan prasarana, menciptakan lapangan kerja dan lain-lain, dengan cara ini orang-orang yang ekonominya tertinggal tidak semakin miskin dan tersisihkan, tapi mereka akan mendapatkan kesempatan berusaha untuk memperbaiki ekonomi mereka.

Campakkan sistem kapitalis, wujudkan kesejahteraan yang merata dengan syariat dan Khilafah.

 

(Hera ummu Hafidz)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun