Mohon tunggu...
Batas Hidup
Batas Hidup Mohon Tunggu... karyawan swasta -

segala sesuatunya di mulai dari mimpi, kemauan, percobaan dan kemudian bukti nyata yg terkecil yg akan menjadi besar, sebesar harapan dan usahamu...(batas hidup)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Software Pembangkit Jasad

24 Agustus 2010   12:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:45 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan ini sudah dua kali saya mengalami transfer data yang gagal saat memasukan data ke memory card handphone, yang menyebabkan memory seakan-akan rusak. Yaitu ketika mengakses kartu memory lewat komputer lalu muncul tulisan yang kurang lebih artinya demikian "penyimpan data belum diformat, tolong format sekarang !". Sudah saya format dengan tool bawaan windows berkali-kali tetapi tidak berhasil, kemudian saya teringat bahwa ada tools tersendiri untuk memformat flashdisk namanya USB Disk Storage Format, bisa di unduh disini, kemudian saya coba tool itu dan hasilnya 100% sukses. Masalah belum berakhir sampai disini, saya punya banyak foto yang tidak mungkin bisa saya ulang kembali dalam pengambilan foto tersebut, terlebih lagi ada foto saya bersama almarhum teman saya (bagaimana mungkin saya bangunkan lagi jasadnya kemudian saya foto bersamanya lagi dengan background yang sama. Hehe hal yang terlalu mustahil). Alhamdulillah saya punya sedikit ilmu tentang recovery data, saya gunakanlah sedikit ilmu itu dan kembalilah semua data yg terhapus dari memory card saya, hasilnya 100% data terecovery semua. Untuk mengembalikan data yg 100% itu pun ada syaratnya juga. Saya akan paparkan persyaratannya disini.

Penghapusan Data

Sebelum saya sebutkan syaratnya sebaiknya terlebih dahulu saya jelaskan sedikit tentang penghapusan data. Ketika komputer, Handphone, Kamera digital atau semua alat elektronik yang menggunakan media penyimpanan data dan memiliki Sistem Operasi (OS) menghapus suatu data maka data tersebut akan berpindah ke recycle bin pada komputer (ini hanya berlaku pada komputer/laptop) namun tidak berlaku pada kamera digital dan handphone, tetapi bila data pada recycle bin juga terhapus maka lenyaplah sudah data itu dari interface komputer, handphone dan camdig kita. Sebenarnya data tidak lenyap begitu saja yang dilakukan sistem hanyalah menghapus index file tersebut dari media penyimpan data. Bila index file sudah di hapus, maka OS akan menganggap file tersebut tidak ada, Meski pada kenyataannya isi file tersebut masih utuh di media penyimpan data. Itulah sebabnya proses menghapus data bisa lebih cepat dari pada menulis data, meski dengan ukuran file yang sama. Data yang indexnya sudah di hapus tentu saja bisa di timpa oleh data lain. Karena OS menganggap data itu tidak ada. Misal, ada sebuah data yang terletak di sektor 123 s/d 456. Kemudian pengguna menghapus data tersebut (Seperti yang sudah dijelaskan tadi, OS hanya menghapus index data, data asli yang terletak di sektor 123 s/d 456 tidak diapa-apakan). Dengan di hapusnya index, maka sektor 123 s/d 456 dianggap kosong oleh OS. Karena itu jika ada file baru yang akan di tempatkan di media penyimpan data, OS bisa saja menaruh file tersebut di sektor antara 123 s/d 456 kendati sektor tersebut sebenarnya ada datanya. Bila sudah di timpa maka data yang tadi dihapus tersebut tidak akan bisa di baca lagi untuk selamanya, dengan cara apapun.

Cara Kerja Software Recovery

Masing-masing software recovery mempunyai metode yang berbeda untuk membaca dan mengembalikan file yang terhapus. Namun prinsip kerjanya semuanya sama, yaitu dengan mengandalkan proses penghapusan data OS yang hanya menghapus index data. Dengan menscan isi media penyimpan data, software recovery bisa mengenali file yang indexnya sudah tidak ada. File itulah yang mereka anggap sebagai data yang telah terhapus. File itu bisa di periksa apakah ada bagian filenya yang sudah ditimpa data lain atau belum, bila ada maka ucapkan selamat tinggal pada file tersebut, bila belum maka file bisa di recover secara sempurna. Tidak ada software recovery yang sedemikian sakti, yang bisa mengembalikan data media penyimpan data meski sudah di timpa puluhan kali. Jadi bila suatu saat terjadi kehilangan data, jangan lakukan aktifitas yang memungkinkan adanya penulisan data. Dengan begitu tingkat kemungkinan data bisa kembali utuh semakin besar. Untuk lokasi tujuan file yang di recovery sebaiknya letaknya di drive yang berbeda dengan data yang dihapus. Supaya memperkecil kemungkinan data yang sedang di recovery tertimpa oleh data hasil recovery, kalau itu terjadi ya sama saja bohong, data rusak oleh datanya sendiri. Untuk softwarenya sendiri saya terbiasa memakai recuva Jadi bisa disimpulkan bahwa untuk merecovery data syarat-syaratnya sbb:

  1. Jangan lakukan aktifitas yang memungkinkan adanya penulisan data pada media penyimpan data yang mau direcovery.
  2. Lokasi tujuan file yang di recovery sebaiknya letaknya di drive yang berbeda dengan data yang dihapus.

Semoga bermanfaat.

Catatan kaki :
index : berisi informasi letak suatu file di media penyimpan data dan berfungsi untuk memetakan lokasi sektor-sektor letak file dalam media penyimpan data. mengingat ada jutaan sektor dan ribuan data di sebuah media penyimpan data, dan semua data itu hanya berbentuk 0 dan 1. Dengan index, OS bisa mengenali file-file yang ada di media penyimpan data sekaligus mengaksesnya dengan cepat.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun