Mohon tunggu...
Baskoro Endrawan
Baskoro Endrawan Mohon Tunggu... Freelancer - Keterangan apa ?

Like to push the door even when it clearly says to "pull" You could call it an ignorance, a foolish act or curiosity to see on different angle :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Amatir Kok Bangga ?

13 Juli 2012   04:36 Diperbarui: 4 April 2017   18:13 10509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ah, saya ini hanya penulis amatir, masih baru memulai ". "Maaf, teknik fotografinya masih acak acakan, maklum, amatir " Jadi amatir kok bangga ? Emang seharusnya otomatis bangga ... [caption id="attachment_200245" align="alignnone" width="639" caption=""Amateur ""][/caption] Kata "Amatir " sendiri seringkali dipelintir  dengan pengertian yang cenderung negatif dan malah salah kaprah. Amatir sering diidentikkan dengan kurang bakat, kurang memahami teknik dan kurangnya pendalaman atas sesuatu bidang, apapun itu. Entah itu sesuatu yang didalami karena dasar kesukaan, hobi atau yang lain.  Level amatir itu selalu dibawah yang profesional, karena jelas  yang lebih 'dalem'  itu profesional, dan yang kelas sedang sedang saja atau 'cukupan' itu kelas amatir.  Amatir itu gak serius. Apa bener begitu ? [caption id="attachment_200246" align="alignnone" width="639" caption=""Amatiran""]

13421548731544919449
13421548731544919449
[/caption] Bisa iya dan bisa tidak jawabannya. Definisi asli kata amatir adalah melakukan sesuatu kesenangan atau hobi dengan tidak berdasarkan pencarian nafkah. Tingkat pendalaman bisa bervariatif,  ada yang cukupan dan banyak yang malah bisa dibilang sangat baik. Dalam hal ini yang memotivasi adalah murni kecintaan, bukan uang. Sedangkan definisi asli kata profesional sendiri adalah  utamanya berkaitan dengan profesi, memerlukan kepandaian khusus untuk melakukannya dan yang terakhir memerlukan sebuah bentuk pembayaran atas apa yang dilakukannya.  Jadi sesuatu yang bisa berangkat dari kesenangan, namun bisa juga tidak. Jelas memerlukan kepandaian atau skill yang mendalam, sehingga pantas disebut sebagai profesional.  Yang jelas, ada faktor motivasi yang sudah 'kurang' murni, karena melakukan berdasarkan reward disini, walaupun bisa juga motivasi tersebut masih berangkat dari kesenangan atau kecintaan.
1342155087792770556
1342155087792770556
Keduanya, baik amatir maupun profesional bisa memiliki tingkat pendalaman atau skill yang relatif sama. Tak berarti yang amatir itu tidak lebih baik dari yang profesional. Bahkan, seringkali, yang amatir memiliki 'rasa' yang lebih daripada yang profesional karena dasar kecintaan terhadap suatu bidang yang kuat, tanpa ada embel embel nominal dibelakangnya sehingga apa yang dilakukan pun menjadi lebih murni. [caption id="attachment_200248" align="alignnone" width="635" caption=""Professional Hairdresser"- ada mobilnya sendiri"]
1342155244686911494
1342155244686911494
[/caption] Entah itu  sebagai seorang penulis, hobi memasak, fotografi, sepakbola, otomotif atau yang lainnya.  Berbanggalah menjadi seorang amatir.  Mendalami dan menekuni sesuatu yang  disukai memang lebih mudah dilakukan.  Apabila pada akhirnya ada yang menghargai hasil karya dengan nominal, toh itu bukan motivasi awalnya kan? Tetap fokus sebagai seorang amatir. [caption id="attachment_200249" align="alignnone" width="622" caption="Modifikasi Amatir "]
1342155392138473985
1342155392138473985
[/caption] Karena kadang, kepuasan tidak melulu bisa dinilai dengan uang. Untuk melihat karya baik amatir dan profesional dari grup Kampret yang lain, bisa simak disini : http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2012/07/07/weekly-photo-challenge-street-photography/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun