Mohon tunggu...
Barid Nizar
Barid Nizar Mohon Tunggu... Administrasi - Break Your Limit

belajar menulis, sambil ngopi tipis tipis... mencoba berbagi, walaupun hanya "sakndulit"...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ekonomi Berbasis Kuburan

26 Mei 2017   06:19 Diperbarui: 26 Mei 2017   09:05 1822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  Kuburan merupakan destinasi yang dianggap non-profit oriented. semuanya adalah akhirat oriented. ternyata ada beberapa hal yang menarik dikaji. diantaranya adalah bahwa ada geliat ekonomi yang terjadi disekitarnya. diantaranya :

  • Penjual kembang untuk menjadi "buah tangan" ziarah Kubur.

Musim penjual kembang untuk nyekar semakin marak ketika mendekati bulan Ramadhan,Sebelum dan Pasca Lebaran. dengan harga yang murah, penziarah tidak perlu repot-repot membawa dari rumah.

  • Penyedia Jasa Doa

Permintaan ini muncul dikarenakan adanya kebutuhan pasar. dikarenakan tidak semua orang mampu melafalkan dan mengirimkan doa. maka tak jarang ada penyedia jasa doa muncul bagaikan jamur di pagi hari. untuk jasa variatif.

  • Penjaga Makam

merupakan salah satu tugas penting. SOP dasarnya adalah  menjaga dan memelihara makam secara berkala. walaupun tidak dipatok harga, tak jarang para peziarah sudah menginden agar makam keluarganya dijaga kebersihannya.

mungkin ini adalah salah satu pelaku ekonomi yang mempunyai profit oriented yag sangat besar. dikarenakan begitu banyaknya peminat dari para pemesan kijing. untuk harga juga bervariasi. tergantung tingkat kesulitan dan keunikan konsep kijingan. pelaku ekonomi ini bahkan sampai mengirimkan barangya keluar kota dengan menggunakan truk besar.

  • Ekstrasi Teh yang diambil dari kembang kuburan (kamboja)

dibalik keangkeran kuburan, yang dinaungi dengan pohon kamboja. ternyata bunga kamboja cukup banyak diminati sebagai salah satu alternatif bahan yang dijadikan sebagai dasar pembuatan teh. karena mempunyai bau yang khas. tidak jarang begitu banyak para pengambil bunga di kuburan, menggunakan karung, kemudian dikumpulkan kepada para pengempul. bahkan sampai bisa melakukan eksport ke luar negeri.

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun