Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Sarjana, Apoteker

Pendidikan terakhir, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta: Sarjana lulus November 1975, Apoteker lulus Maret 1977. Profesi Apoteker, dengan nama Apotek Sido Waras, sampai sekarang. Pensiunan Pegawai Negeri Sipil tahun 2003, dengan jabatan terakhir Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Lampung Timur. Dosen Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA Universitas Tulang Bawang Bandar Lampung, Januari 2005 sampai dengan Desember 2015.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menggapai Derajad Takwa Lanjutan 2

10 Agustus 2017   07:14 Diperbarui: 10 Agustus 2017   07:17 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam upaya menggapai derajad takwa, tidak cukup dengan seruan -- seruan mari kita tingkatkan takwa kita, mari kita tingkatkan takwa kita, tetapi wajib dilakukan dengan tindakan nyata. Waktu diatas dunia ini amat singkat ( Jawa = urip nang alam ndonyo mung sedelo paribasan wong mampir ngombe atau 100 tahun = 2,88 menit ), jadi sebaiknya tidak disia -- siakan, justru hendaknya digunakan untuk melakukan perbuatan baik atau amal saleh yang dapat menyenangkan atau membahagiakan Tuhan.

Sebagai contoh, untuk memberi tuntunan dan memudahkan anak cucu memahami pewujud-nyataan amal saleh atau perbuatan baik tak berwujud, aku akan menceritakan kisah nyata seorang kakek yang memberikan keterampilannyauntuk orang lain dengan sabar dan ikhlas. Kakek ini lahir sekitar 69 tahun yang silam di Lampung Sumatera, dan beliau berkesempatan menimba ilmu di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, namun dikala aktifnya beliau berdinas di Kantor Wilayah Departemen Perindustrian Propinsi Lampung.

Propinsi Lampung dikenal memiliki produk olahan khas, berupa kripik pisang dan kopi bubuk sebagai oleh -- oleh, dan yang dapat membuat daerah lain tergerak untuk memproduksi kedua jenis komoditas tersebut. Adalah Kanwil Departemen Perindustrian Propinsi Sulawesi Utara yang berminat, lalu meminta bantuan seorang tenaga instruktur dari Kanwil Departemen Perindustrian Propinsi Lampung, untuk memberi pelatihan keterampilan cara pembuatan kripik pisang selama 1 minggu di Kota Bitung dan kopi bubuk selama 1 minggu di Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mangondouw. 

Memenuhi permintaan tersebut si kakek ditugaskan ke Manado, untuk memberikan kedua pelatihan dimaksud. Si kakek baru kali pertama ke Manado, saat mendarat di Bandara Sam Ratulangi  dijemput oleh Kepala Bidang Industri Kecil. Singkat ceritanya si kakek dikenalkan dengan Kakanwil Departemen Perindustrian Sulawesi Utara, sebelum berangkat ke Bitung. Sesampai di Kandep Perindustrian Bitung, selanjutnya dipandu seorang karyawan untuk segala sesuatunya selama beliau berada di Bitung. 

Sesuai permintaan, di Bitung si kakek memberikan pelatihan kripik pisang selama 1 minggu dengan peserta sebagian besar wanita. Hari pertama dan kedua si kakek memberikan pelatihan keterampilan pembuatan kripik pisang, langsung ada yang membuat kantong plastik sablon sebagai kemasannya dan dijual. Hari -- hari selanjutnya, setelah cara pembuatan kripik pisang dikuasai, si kakek bertanya potensi disini apa? Ada yang menjawab buah -- buahan. Spontan si kakek berkata, kalau begitu mari kita membuat buah dalam sirup. Akhirnya, semua peserta terampil membuat buah dalam sirup.

Peserta pelatihan umumnya wanita, dan beberapa diantaranya adalah pengurus PKK Pemda Bitung. Peserta pelatihan yang berjumlah 24 orang merasa senang, karena semula hanya mengira 1 produk saja yang akan dipraktekkan, tetapi ternyata setelah selesai pelatihan beberapa produk dapat dibuatnya. Setelah 1 minggu berlalu, si kakek pamit untuk melanjutkan pelatihan keterampilan pembuatan kopi bubuk di Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mangondouw. 

Minggu kedua di Sulawesi Utara tepatnya di Kotamobagu, si kakek memberi pelatihan keterampilan cara pembuatan kopi bubuk. Peserta dengan jumlah 24 orang disini agak berbeda komposisinya dengan peserta di Kota Bitung. Kalau di Kota Bitung umumnya terdiri dari wanita, sedangkan di Kotamobagu pesertanya berimbang antara laki -- laki dan perempuan. Setelah pelatihan cara pembuatan kopi bubuk selesai, si kakek juga memberikan cara pembuatan kopi instant.

Pada hari penutupan pelatihan, tanpa diduga hadir Kepala Bidang Bina Program dan Kepala Bidang Industri Kecil Kanwil Departemen Perindustrian Propinsi Sulawesi Utara. Saat bertemu beliau berkata, usai pelatihan di Kotamobagu sini Bapak ditunggu  istri Walikota Bitung untuk memberikan pelatihan lagi di Bitung, kata beliau. Acara penutupan selesai, si kakek kembali ke Manado bersama beliau berdua.

Minggu ketiga si kakek di Sulawesi Utara, acara di Bitung ini merupakan kali kedua. Selama di Bitung kali kedua ini si kakek bermalam di BKIA milik salah seorang peserta pelatihan tahap pertama. Sedangkan pada acara di Bitung kali pertama, tempat pelatihan dan bermalam si kakek bertempat di Balai Latihan Kerja ( BLK ). Pelatihan di Bitung kali kedua, umumnya diikuti oleh ibu -- ibu Tim Penggerak PKK Bitung, dan bertempat di rumah dinas Walikota.  

Siang menjelang istirahat, si kakek ditemui oleh seorang pengurus Tim Penggerak PKK. Beliau menyampaikan pesan dari Kanwil Perindustrian, mengatakan kalau si kakek besuk ditunggu Kakanwil Perindustrian, kata beliau. Setelah istirahat, pelatihan berjalan seperti biasa dan saat itu si kakek mengatakan kalau besuk pagi akan ke Kanwil Perindustrian. Agar acara pelatihan dapat terus  berjalan si kakek berpesan, dan menugaskan seorang peserta yang sudah pernah mengikuti pelatihan tahap pertama untuk memandunya.  

Sesampai di Kanwil, si kakek menemui Kakanwil. Kakanwil mengatakan, kalau si kakek dipromosikan kepada Ibu -- Ibu Ketua Tim Penggerak PKK se Propinsi Sulawesi Utara. Kakanwil mengatakan pada saat mengisi acara PKK, beliau menginformasikan : Saat ini Kanwil Departemen Perindustrian sedang menghadirkan pakar pangan dari Lampung, untuk mengadakan pelatihan keterampilan cara pengolahan makanan, kata beliau. Kalau Ibu -- Ibu Ketua Tim Penggerak PKK mau memanfaatkan beliau selama berada disini, saya persilahkan kata Kakanwil. Tetapi saya tidak dapat menjamin, apakah beliau bersedia atau tidak, lanjut Kakanwil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun