Mohon tunggu...
Bang Aswi
Bang Aswi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger Bandung | Kompasianer Bandung

Seorang penggila olahraga, tukang ulin, dan desainer yang menggemari dunia kepenulisan. Aktif sebagai pengurus #BloggerBDG dan konsultan marketing digital | Kontak: bangaswi@yahoo.com | T/IG: @bangaswi ... ^_^

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Cek dan Pastikan Struk Transfer Bank Itu Memang Asli!

8 Mei 2019   08:00 Diperbarui: 8 Mei 2019   08:07 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Si Fulan, mengaku berasal dari Sukabumi, berniat ingin menyewa sebuah vila di Yogyakarta. Vila tersebut kebetulan memang milik seorang kawan sosok itu yang sebut saja bernama Karjo. Hotel cenderung pada penuh, maklum musim liburan. Apalagi Si Fulan ini berencana membawa serta keluarga besarnya. Menyewa vila dianggap lumayan murah.

"Jadi berapa sewa vila untuk 10 hari, Kang Karjo?" tanya Si Fulan di telepon. "Sepuluh juta, Mas Fulan." Karjo menebak bakal ada negosiasi soal besaran sewa. Biasanya sih begitu. "Ya sudah, deal, Kang. Nanti akan saya segera transfer DP-nya," sergap Si Fulan cepat. Karjo merenung. "Tumben," pikirnya. Ia pun senang dengan putusan tersebut.

Telepon ditutup. Hanya hitungan menit, ada notifikasi WA dari nomor takdikenal. Setelah dibaca, ternyata dari Si Fulan. Setelah itu, ada kiriman foto struk bahwa ia telah mentransfer DP sebesar empat juta rupiah. "Alhamdulillah," bisik Karjo bahagia. Rezeki memang tidak meleset. Kebutuhannya untuk bulan Ramadan ini tertutupi.

Empat hari kemudian, sebuah notifikasi WA datang kembali dari Si Fulan. Ia mengirim foto struk lagi dengan nominal angka tiga juta rupiah. Total sudah tujuh juta rupiah yang masuk ke rekening Karjo. "Matur suwun, Mas Fulan. Vila sudah dipersiapkan bersih dan wangi," ujar Karjo basa-basi di WA. Si Fulan adalah contoh pelanggan yang baik.

Selang satu hari, Si Fulan mengirimkan pesan lagi. Sebuah foto struk dengan nominal angka tiga juta rupiah. "Lunas ya, Kang Karjo," sambungnya kemudian. Karjo bahagia bukan kepalang. Beberapa saat ia bingung mau membalas apa. Hingga kemudian, "Matur nuwun sanget loh, Mas Fulan. Kami tunggu kedatangan Mas Fulan sekeluarga."

Hingga kemudian menjelang hari H penyewaan vila, Si Fulan menelepon. "Kang Karjo, punten pisaaan. Sepertinya saya dan keluarga tidak jadi ke Jogja. Keluarga kami mengalami kecelakaan. Saya sendiri masih susah jalan. Anak saya ... anak saya ... meninggal, Kang." Karjo lemas mendengarnya, lalu berbisik, "Innalillahi wa innailaihi rajiun."

"Punten, Kang Karjo. Kalau tidak keberatan, bolehkah saya meminta kembali uang sewanya?" Karjo menghembuskan napasnya sesaat. "Baik, Mas Fulan. Gak masalah. Insya Allah akan saya kembalikan ke nomor rekening Mas Fulan yang kemarin." Karjo pun langsung terduduk lemas. Rezeki Ramadan kali ini lewat begitu saja. Ya sudah, bagaimana lagi.

"Mas, coba cek dulu rekeningmu saldone piro. Ojo langsung transfer begitu saja," ujar Asih, istri Karjo, memberi saran setelah mendengarkan ceritanya. Karjo tersadar. Ia pun segera mengecek foto struk transferan Si Fulan dan membandingkannya dengan mutasi rekening miliknya. Hasilnya ... tidak ada transaksi pada tanggal dan jam tersebut.

Masih pada hari yang sama, Si Fulan mengirimkan pesan apakah uangnya sudah ditransfer atau belum. Karjo tersenyum sinis. Tidak hanya nihilnya transaksi, ia pun memeriksa detail tiga foto struk transferan. Sebagai seorang desainer grafis, matanya jeli melihat beberapa kejanggalan pada struk tersebut, terutama pada font tulisan dan kebersihannya.

Bahkan, dari tiga foto struk yang dikirimkan, dua diantaranya bisa sama persis posisinya. Fiks, Karjo sadar bahwa ini adalah penipuan. Untung saja Asih mengingatkannya langsung. Dengan keahliannya sebagai desainer grafis, Karjo pun ingin mengerjai Si Fulan. Ia buat struk transfer palsu dan menulis nominal sepuluh juta rupiah, lalu kirim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun