Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kereta Ranti

8 April 2019   00:18 Diperbarui: 8 April 2019   00:59 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam hujan jatuhnya tak terlihat mata. Hanya limpahan air tanpa henti. Hujan deras seperti tabir yang membelokkan bentuk pandang. Aku menunggu dipinggiran atap stasiun kereta. Bau hujan sudah terlewatkan tergulung linangan air melapis aspal menuju entah. Seperti penantianku menunggu entahmu. Tempias kubiar saja, itu hanya permainan angin dan air, tak sejumput juga bahayanya. Mataku masih saja berlinang tebal dicermin babut curahan langit.

"Menunggu siapa?"

"Ranti"

"Ranti?"

"Hmm.." Porter baru ku pikir.

"Kereta malam terakhir?"

"Hmm.." aku menyetujuinya.

"Istri?"

"Pacar" sahutku

"Rokok?" dia menyodorkan bungkusan rokok kusut, aku menggeleng. Tapi dia masih menyedot tembakaunya sementara jarinya menyetel rokok lanjutnya. Seperti cerobong asapnya.

Aku tak pernah berniat menghirup, menyudahi saja luang waktu percakapan. Melangkah menyambut palang masuk ruang tunggu stasiun yang lembab. Suara atapnya lebih parah ditelinga digravitasi hujan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun